Hanya beberapa gol dan assist dari puluhan pertandingan, angka yang dipandang “kurang” untuk pemain dengan status dan ekspektasi tinggi.
9. Paul Pogba (Talenta, Drama, dan Inkonsistensi)
Paul Pogba kembali ke Old Trafford dengan status transfer termahal dunia saat itu (sekitar 89 juta paun). Prestasi, visi permainan, dan kehadirannya di lapangan bagus di beberapa momen, tetapi inkonsistensi performa selama musim-musim lainnya menjadi beban.
Biaya tinggi, harapan besar, dan gaji besar, kombinasi yang tidak diiringi dengan kontribusi tetap. Pogba tetap menjadi salah satu contoh kegagalan transfer besar karena gap antara investasi dan hasil.
10. Anthony Martial (Potensi yang Tak Pernah Tepat Sasaran)
Baca Juga:Apa Itu Prompt & Kenapa Penting untuk Foto Polaroid/Miniatur AIPeluang Beasiswa S1 2026–2027: Jalan Terbuka untuk Raih Pendidikan Tinggi Berkualitas
Martial datang dengan potensi tinggi, terutama setelah performa awal yang menjanjikan. Namun selama sembilan musim di MU, walau terlibat dalam 144 gol dalam 317 laga (gol + assist), Martial hanya dalam tiga musim berhasil mencetak lebih dari 10 gol di Premier League, angka yang dianggap standar minimal untuk seorang striker utama di klub sekelas United.
Ketidakmampuan untuk menjadi pilihan utama di momen-momen penting membuatnya sulit dijadikan fondasi dalam kebangkitan klub.
Penyebab Kegagalan & Pelajaran
Dari daftar di atas, beberapa pola muncul.
- Ekspektasi & Tekanan Tinggi: Transfer mahal dari klub besar membawa beban besar, baik dari media, fans, maupun klub sendiri. Beberapa pemain mampu menghadapinya, banyak yang tidak.
- Adaptasi dan Mentalitas, Banyak pemain yang tampil gemilang di liga lain atau klub kecil, tetapi kesulitan beradaptasi di MU. Ini bisa karena gaya bermain, tuntutan fisik Premier League, budaya klub, atau mental menang di klub besar.
- Perencanaan Sportif yang Lemah, Ada indikasi bahwa keputusan transfer kadang emosional (nama besar, popularitas) daripada berdasarkan analisis data, kecocokan taktik, atau kondisi finansial.
- Keterlibatan Cedera dan Ketersediaan, Beberapa pemain seperti van de Beek atau Mount sering terganggu cedera, atau mendapat menit bermain yang sedikit karena persaingan internal, yang menghambat kontinuitas performa.
- Manajemen Pergantian Pelatih & Filosofi, Sejak Ferguson, Manchester United sering berganti pelatih dan filosofi permainan, sehingga pemain kadang tidak cocok dengan sistem baru.