Di lingkaran dalam Istana, Muhammad Qodari, seorang analis politik kawakan, diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Penunjukan ini mengindikasikan bahwa Prabowo ingin memperkuat basis analisis politik dan strategi komunikasi, sekaligus memastikan kebijakan presiden dapat dieksekusi dengan tepat di lapangan.
Tak kalah penting, Ahmad Dofiri dipercaya sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta Reformasi Kepolisian. Mantan perwira tinggi kepolisian ini diyakini akan menjadi penopang utama dalam upaya reformasi institusi Polri yang selama ini menjadi perhatian publik.
Dalam konteks kesehatan dan pangan, Prabowo menunjuk dua figur sekaligus untuk memperkuat Badan Gizi Nasional. Nanik Sudaryati Deyang dan Sony Sanjaya dilantik sebagai wakil kepala lembaga tersebut. Keduanya diharapkan mampu mengeksekusi program peningkatan gizi nasional, terutama dalam menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan krusial.
Baca Juga:Prabowo Reshuffle Kabinet, Sri Mulyani dan Budi Gunawan Digantikan & Profil Purbaya Yudhi SadewaSiapa Menteri yang Bakal Diganti, Sinyal Presiden Prabowo Reshuffle Kabinet Kian Menguat
Sementara itu, Sara Sadiqa dipercaya memimpin Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Penunjukan Sara dinilai strategis mengingat pengadaan barang dan jasa pemerintah sering menjadi titik rawan korupsi. Dengan wajah baru ini, Prabowo ingin menegaskan komitmen pada transparansi dan efisiensi belanja negara.
Di luar daftar utama, beredar pula nama-nama yang diberhentikan
a. Menteri BUMN Erick Thohir.
b. Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar
c. Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi
d. Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto.