PNM Resmikan Program Klaster Maggot Di Kuningan – Video

PNM Resmikan Program Klaster Maggot Di Kuningan
0 Komentar

Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dari PNM Cabang Cirebon kembali digelar di Kuningan. Setelah sukses mengajak nasabah beternak lele dan menanam sayuran di pekarangan rumah, nasabah lainnya diedukasi cara budidaya maggot yang bisa mendatangkan uang. Lebih dari sekadar edukasi, PNM selalu memberikan fasilitas peralatan gratis dan pendampingan kepada kaum ibu di Kuningan untuk mempraktikkan setiap pelatihan TJSL.

PT Permodalan Nasional Madani Cabang Cirebon bersama divisi JMT Jasa Manajemen dan TJSL menggelar peresmian program klaster maggot di Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Ada 30 nasabah PNM Mekaar di Jalaksana antusias mengikuti pelatihan budidaya maggot hanya dengan memanfaatkan limbah organik rumah tangga.

Dengan mengusung tema “Mengubah Sampah Rumah Tangga Menjadi Bermanfaat, Beternak Maggot dengan Sistem Rak Bertingkat”, setiap peserta mendapatkan bantuan peralatan budidaya berupa rak susun dan satu unit mesin pencacah yang digunakan secara bersama.

Baca Juga:Pemekaran Cirebon Timur Harus Perhatikan Akses Pendidikan – VideoPasar Darurat Jungjang Yang Gunakan Akses Jalan Daerah Dibongkar – Video

Melalui program ini, nasabah tak hanya diberi modal finansial, namun juga modal sosial dan intelektual melalui edukasi dan pendampingan dalam 3 bulan ke depan bersama LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Pimpinan PNM Cabang Cirebon, Erwin Syafriadi, menegaskan pemberdayaan nasabah menjadi nilai pembeda PNM dibanding perusahaan pembiayaan lain. Sebagai BUMN di bidang pembiayaan modal usaha mikro kecil dan menengah, PNM memiliki tugas mendukung program pemerintah, seperti ketahanan pangan dan pemberdayaan para nasabah dengan membuka peluang peningkatan pendapatan tambahan yang bisa dilakukan dari dalam rumah.

Suksesnya program ini tak lepas dari kerja sama PNM yang menggandeng akademisi untuk pendampingan. Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Cirebon, Nuri Kartini, menjelaskan program ini sejalan dengan misi pengabdian masyarakat di LPPM kampusnya. Inovasi akademisi dapat bersinergi untuk menunjang kebutuhan nasabah pemilik usaha mikro.

Setelah peluncuran, peserta langsung mengikuti pelatihan budidaya maggot dari jenis black soldier fly atau BSF, didampingi tim UMC. Untuk urusan harga pasar, maggot basah saat ini mencapai lima ribu rupiah per kilogram, sementara maggot kering dapat dijual hingga sembilan ribu rupiah per kilogram.

Melalui pendampingan selama tiga bulan ke depan hingga panen maggot dilakukan, PNM optimistis kegiatan mampu mendorong kaum perempuan nasabah Mekaar di Jalaksana bisa memiliki usaha produktif dan berkelanjutan, di samping usaha yang sudah berjalan.

0 Komentar