Baju Adat Minang : Versi yang sedikit “modern” namun tetap mempertahankan motif khas : atasan adat Minang dimodifikasi, dengan perhiasan emas minimalis, pencahayaan studio lembut, dan latar belakang dinding beton ekspos.
Baju Adat Bugis-Makassar (Baju Bodo) : Menggunakan pakaian adat Bugis-Makassar dengan interior yang mewah dan dekorasi kain tenun atau ukiran sebagai latar belakang.
•Nilai Budaya dan Tantangan Etika
Fenomena ini menarik bukan hanya dari sisi teknologi, tetapi juga budaya dan etika.
1. Pelestarian budaya lewat digitalisasi
Baca Juga:Mewujudkan Imajinasi Mewah lewat Prompt AIKreasi Pra-Nikah Berkelas Lewat Teks: Kiat dan Contoh Prompt Gemini AI yang Estetik dan Budaya
Dengan munculnya foto-foto adat yang “direkonstruksi” lewat AI, masyarakat dapat melihat visualisasi pakaian tradisional yang mungkin sebelumnya kurang dikenal atau sudah jarang dipakai. Ini bisa menjadi sarana edukatif, terutama bagi generasi muda.
2. Risiko generalisasi dan stereotip
Karena prompt dibuat oleh pengguna (bisa awam), ada kemungkinan terjadi penggambaran yang tidak akurat, klise, atau bahkan stereotip. Misalnya, salah menggambarkan motif, warna, aksesori, atau konteks budaya suatu baju adat. Ada risiko bahwa keaslian budaya disamakan atau disederhanakan secara berlebihan.
3. Kepemilikan intelektual dan sensitivitas budaya
Baju adat bukan sekadar fashion; sering membawa makna sejarah, simbolisme keagamaan, identitas suku, dan status sosial. Penggunaan gambar adat dalam konteks yang tidak sesuai bisa menimbulkan kontroversi. Pengguna AI dan pembuat prompt sebaiknya memahami latar belakang budaya sebelum mengedit.
4. Kualitas visual vs. keaslian
Meskipun AI terus berkembang dan mampu menghasilkan visual yang memukau, “ketajaman detail” motif tradisional, tekstur kain asli, dan keunikan motif daerah mungkin sulit direplikasi sepenuhnya oleh sistem generatif. Ini menjadi tantangan bila tujuan pengguna adalah dokumentasi yang akurat.
•Implikasi Ke Depan
Potensi industri kreatif : Desainer, fotografer, dan pembuat konten bisa memanfaatkan AI sebagai alat untuk eksplorasi visual sebelum wet production. Misalnya, mem-preview konsep busana adat modern atau hybrid tanpa harus membuat baju fisik terlebih dahulu.
Perlu regulasi dan pedoman etis : Agar penggunaan AI untuk budaya lokal tidak menurunkan nilai budaya atau menyalahgunakan unsur adat, perlu pedoman atau norma yang menghormati budaya lokal.