9. Jalanan perkotaan malam hari
“Ubah gambar agar bertemu artis di jalan perkotaan. Tambahkan pencahayaan kontras lebih terang ke arah para karakter.”
10. Suasana kekinian
“Ubah foto agar memperlihatkan karakter berdua dengan artis di jalan. Atur pakaian keduanya dan pencahayaan agar tampak modern/kekinian.“
Bagaimana Cara Kerjanya dalam Gemini AI
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dan meyakinkan, pengguna Gemini umumnya melakukan beberapa langkah berikut.
Baca Juga:Mewujudkan Imajinasi Mewah lewat Prompt AIKreasi Pra-Nikah Berkelas Lewat Teks: Kiat dan Contoh Prompt Gemini AI yang Estetik dan Budaya
- Unggah foto asli diri sendiri agar identitas dan wajah tetap muncul dalam hasil akhir.
- Pilih prompt yang mendetail : sebutkan artis (lokal atau internasional), suasana jalan (kampung, kota, pasar, malam hari, siang hari), latar belakang seperti bangunan, pedagang, pepohonan, atau elemen estetika seperti pencahayaan dan efek fotografinya.
- Atur rasio gambar jika perlu (misalnya 16:9 atau 3:4) agar tata foto tampak proporsional.
- Setelah memasukkan prompt, tekan enter dan biarkan sistem AI menghasilkan hasil editnya.
Estetika versus Keaslian : Dimana Garis Tipisnya?
Menggunakan prompt untuk menciptakan gambaran “foto bareng artis” membuka ruang kreatif yang luas, namun juga membawa sejumlah pertanyaan dan tanggung jawab.
~Aspek estetika yang diperoleh
Kemungkinan besar akan muncul hasil yang menarik secara visual, yang bisa memenuhi keinginan pengguna untuk “show off” atau sekadar mencoba imaginasi baru.
Dapat digunakan sebagai konten hiburan di media sosial, sebagai bahan eksperimen desain, atau sebagai sarana kreatif untuk storytelling visual.
•Tantangan dan masalah etis
1. Realitas dan kepercayaan pengguna
Ketika sebuah foto diedit sedemikian nyata, ada potensi disalahartikan sebagai kenyataan. Ini bisa memicu kebingungan, bahkan misinformasi jika digunakan dalam konteks yang keliru.
2. Privasi dan hak citra
Menggunakan wajah artis tanpa izin atau menyebarkannya sebagai seolah-olah mereka hadir secara nyata bisa melanggar hak cipta, citra, atau branding artis tersebut.
3. Standar kecantikan dan persepsi sosial
Edit yang selalu “terlihat bagus” atau “modern” bisa memperkuat standar kecantikan yang bersifat homogen dan membatasi ruang bagi keberagaman tampilan.
4. Ketergantungan pada visual palsu