Kelurahan Kalijaga menjadi wilayah dengan kasus demam berdarah tertinggi di Kota Cirebon. Pemukiman padat dan pendatang dianggap sebagai penyebab tingginya kasus.
Kelurahan Kalijaga menjadi wilayah dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Kota Cirebon. Hingga 23 September, total kasus yang tercatat mencapai 149, di mana 146 di antaranya adalah DBD dan tiga kasus Demam Syok Dengue (DSS).
Menurut Kepala Puskesmas Kalijaga, Yati Hayati Azizah, tingginya angka kasus dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu padatnya pemukiman di Kalijaga, kehadiran pendatang di wilayah tersebut.
Baca Juga:Warga Diduga Temukan Beras Oplosan Yang Dijual Di Minimarket – VideoJalan Rusak Bergelombang Dan Ada Kubangan Besar – Video
Peran aktif petugas dan kader kesehatan yang cepat melaporkan warga dengan gejala demam, sehingga data kasus lebih akurat. Dari 15 RW yang ada di Kalijaga, kasus terbanyak ditemukan di RW 2, yang berada di wilayah pesantren.
Untuk menekan kasus, Puskesmas Kalijaga melakukan edukasi secara berkala melalui kader dan lintas sektor. Edukasi disampaikan dalam berbagai kegiatan, seperti posyandu, kelas ibu, hingga pelayanan kesehatan di tingkat kelurahan.
Langkah pencegahan juga dilakukan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang), hingga Penyelidikan Epidemiologi (PE) sebelum fogging dilaksanakan. Dengan penguatan edukasi dan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik), Puskesmas Kalijaga berharap kasus DBD dapat terus menurun. Namun, kesadaran warga untuk hidup bersih dan sehat tetap menjadi kunci utama.