RADARCIREBON.TV – Derby Madrid selalu menghadirkan atmosfer yang mendidihkan darah. Namun pertemuan Atlético Madrid vs Real Madrid pada Sabtu (27/9/2025) pukul 21.15 WIB di Civitas Metropolitano kali ini punya bumbu tambahan: Brasil lawan Argentina. Bukan cuma soal gengsi dua tim sekota, tetapi juga adu identitas benua Amerika Selatan di lapangan hijau.
Di satu sisi, Real Madrid mengandalkan armada Brasil: Vinícius Júnior, Rodrygo, Eder Militão, dan Endrick. Nama-nama ini bukan sekadar pelengkap, melainkan pilar strategis yang membawa karakter dan gaya permainan khas Santos di setiap lini. Vinícius dan Rodrygo telah membuktikan kualitasnya di level tertinggi, sementara Militão menjadi benteng di jantung pertahanan.
Di sisi lain, Atlético dipenuhi darah Argentina. Ada enam pemain Timnas Argentina di skuad, dengan Julián Álvarez sebagai ujung tombak. Tambahan Thiago Almada dan Nicolás González semakin memperkuat identitas Argentina tim asuhan Diego Simeone. Cedera Almada menjadi catatan tersendiri, tetapi Álvarez tetap jadi ancaman utama.
Baca Juga:Real Madrid Meraih Kemenangan 4-1 Melawan LevanteRabona Vinícius, Mastantuono Cetak Gol, Panenka Mbappe : Libas Levante, Real Madrid Menang Dengan Gaya
Meski nuansa Brasil vs Argentina melekat kuat, spotlight tetap tertuju pada Kylian Mbappé. Kedatangannya ke Madrid musim ini membawa angin segar, kecepatan, naluri gol, dan daya ledak yang sulit dihentikan. Mbappé memperkaya opsi ofensif Madrid, dan bagaimana ia dipadukan dengan rekan Brasilnya seperti Vinícius menjadi salah satu teka-teki taktis menarik.
Sementara itu, Antoine Griezmann tetap menjadi jantung serangan Atlético. Loyalitasnya kepada klub yang pernah menjadikannya ikon menjadikan dirinya figur sentral. Griezmann mampu mempermainkan ruang, membuat pilihan-pilihan cerdas, dan menjadi penghubung antara lini tengah dan depan. Dalam laga-laga besar seperti Derby Madrid, ia kerap tampil sebagai pembeda.
Derby Madrid bukan hanya soal keahlian teknis. Ini perang psikologis. Stadion Metropolitano akan bergemuruh, penuh tekanan dari pendukung tuan rumah. Simeone dikenal piawai membakar semangat pemain di laga-laga krusial. Di sisi Madrid, Ancelotti (atau pelatih Madrid saat ini) harus menjaga agar timnya tak terbawa emosional, tetap tenang dalam menjawab gempuran.