RADARCIREBON.TV – Manchester United kembali dipermalukan. Kali ini giliran Brentford yang menambah luka panjang Setan Merah di awal musim. Meski Benjamin Sesko akhirnya berhasil mencetak, torehan itu hanya jadi catatan personal, tak mampu menyelamatkan tim dari kekalahan 3-1 di Brentford Community Stadium, Sabtu malam.
Sejak awal laga, United sudah terlihat rapuh. Pertahanan yang dikomandoi Harry Maguier dan De Light tampak kedodoran menghadapi agresivitas Brentford.
Hanya butuh delapan menit bagi tuan rumah untuk membuka keunggulan. Igor Thiago, striker asal Brasil, dengan mudah mengecoh lini belakang United yang tampak linglung.
Baca Juga:Manchester United Belum Puas, Bidik Dua Kiper Lagi Meski Sudah Datangkan Senne LammensMemanas! Posisi Ruben Amorim Terpojok, Manajemen MU Cuma Beri Kesempatan Tiga Laga
Kebobolan cepat seharusnya jadi alarm. Namun kenyataannya, United justru makin terpuruk. Tekanan Brentford berbuah gol kedua di menit ke-20, lagi-lagi memanfaatkan kelengahan sektor tengah dan miskomunikasi antarlini. Para pemain United tampak frustrasi, kehilangan arah, dan tidak menunjukkan karakter tim besar.
Sesko sempat memberi harapan. Penyerang asal Slovenia itu mencatat gol di Premier League pada menit ke-26.
Ia hanya memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. Sayangnya, gol tersebut hanyalah kilatan singkat di tengah gelapnya performa United. Setelah itu, pasukan Ruben Amorim tak mampu menambah daya dobrak. Sisa pertandingan dihabiskan dengan serangan sporadis yang mudah dipatahkan Brentford.
Brentford bikin kejutan diakhir laga, mereka menambah derita bagi Man UTD dengan mencetak gol melalui M Jensen dimenit 90+5.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor tak berubah. Brentford meraih kemenangan penting, sementara United harus pulang dengan wajah tertunduk.
Hasil buruk ini membuat Manchester United terdampar di posisi ke-13 klasemen sementara dengan hanya tujuh poin dari enam pertandingan. Ironisnya, Brentford kini ada tepat di atas mereka di peringkat ke-11, juga dengan tujuh poin, namun unggul selisih gol.
Di puncak klasemen, Liverpool melaju sendirian dengan 15 poin. Gap delapan poin dari pemuncak dalam hitungan awal musim seharusnya jadi alarm keras bagi Amorim dan para pemainnya. Namun yang terlihat justru kebingungan tak berkesudahan di tubuh tim.
Baca Juga:Inter Milan di Persimpangan Jalan: Cristian Chivu dalam Sorotan, Nerazzurri Terlunta di Posisi 10Malam Ini Derby Madrid: Atletico Madrid Siap Jadi Batu Sandungan, Real Madrid Tak Mau Tergelincir
Sorotan tajam kini mengarah pada Ruben Amorim. Didatangkan dengan label pelatih muda berbakat yang mampu menyulap Sporting Lisbon, ekspektasi besar disematkan padanya. Namun di Premier League, realitas berbicara lain. United tidak hanya gagal bersaing di papan atas, tapi juga kerap tampil tanpa arah.