Inter Milan di Persimpangan Jalan: Cristian Chivu dalam Sorotan, Nerazzurri Terlunta di Posisi 10

Cristian Chivu
Cristian Chivu pelatih Inter Foto : intermilan
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Inter Milan, tim yang selalu diidentikkan dengan kejayaan, kini tengah berada di pusaran masalah. Dari empat pertandingan yang sudah dilakoni musim ini, Nerazzurri hanya mampu meraih dua kemenangan dan menelan dua kekalahan. Hasil tersebut membuat Inter tercecer di posisi ke-10 klasemen sementara Serie A, situasi yang jelas tidak sesuai dengan standar tim sebesar Inter.

Lebih menyakitkan lagi, dua kekalahan yang dialami datang dari laga penting. Inter tumbang 4-3 dalam duel panas melawan rival abadi, Juventus. Kekalahan ini bukan hanya persoalan hilangnya poin, tetapi juga soal harga diri. Inter dipaksa mengakui superioritas Juventus dalam laga yang sarat gengsi. Luka itu semakin diperparah oleh kekalahan 2-1 dari Udinese, tim yang secara materi berada satu level di bawah Inter.

Kondisi ini membuat kursi pelatih Cristian Chivu mulai terasa panas. Eks bek tangguh Inter itu datang dengan harapan bisa membawa warna baru, terutama setelah pengangkatannya dianggap sebagai langkah revolusioner manajemen untuk menatap masa depan. Namun, empat pertandingan awal musim sudah cukup membuat publik bertanya-tanya: apakah Chivu benar-benar punya kapasitas untuk menangani tim sebesar Inter Milan?

Baca Juga:Nasib Cristian Chivu di Inter Milan Mulai Terungkap, Presiden Klub Kasih Kode KuatMengenal San Siro, Rumah Duo Rival Abadi Milan Dan Inter

Desakan evaluasi terhadap Chivu mulai terdengar keras. Media Italia, para pengamat, bahkan sebagian kalangan tifosi, mulai meragukan arah yang dibawa Chivu. Mereka menilai Inter tidak hanya kesulitan menjaga konsistensi, tetapi juga terlihat kehilangan identitas di lapangan. Nerazzurri yang biasanya bermain penuh determinasi, kali ini sering terlihat gamang ketika ditekan lawan.

Angka-angka pun tak berpihak kepada Chivu. Inter sudah kebobolan sembilan gol hanya dalam empat laga. Sebuah catatan yang buruk untuk tim dengan ambisi meraih Scudetto. Lini belakang yang biasanya jadi benteng kokoh, kini keropos dan mudah ditembus. Padahal, Inter masih punya nama-nama besar seperti Alessandro Bastoni, Stefan de Vrij, dan Francesco Acerbi.

Di lini tengah, kreativitas juga belum berjalan maksimal. Marcelo Brozović, Nicolo Barella, dan Hakan Çalhanoğlu belum bisa menghadirkan dominasi penuh. Sementara di lini depan, Lautaro Martínez memang tetap menjadi andalan, tetapi ia kerap terlihat sendirian tanpa dukungan berarti. Kekalahan dari Juventus dengan skor 4-3 seolah menunjukkan bahwa Inter hanya bisa bertarung lewat momen individual, bukan kekuatan kolektif.

0 Komentar