Lebih jauh, atmosfer ruang ganti disebut-sebut mulai tidak kondusif. Sejumlah pemain senior dikabarkan meragukan metode latihan dan strategi yang diterapkan Chivu. Seorang pelatih baru tentu membutuhkan waktu untuk beradaptasi, namun di klub sekelas Inter, kesabaran adalah barang mewah. Sejarah menunjukkan, manajemen Inter tidak pernah segan mengambil langkah drastis bila merasa arah tim melenceng.
Kondisi ini menimbulkan spekulasi liar. Nama-nama pelatih berpengalaman mulai dikaitkan sebagai calon pengganti. Dari pelatih Italia yang akrab dengan Serie A hingga sosok asing yang dianggap bisa membawa angin segar. Namun, sejauh ini, manajemen Inter masih memberikan dukungan terbatas pada Chivu. Meski demikian, semua tahu dukungan itu bisa berubah menjadi pisau tajam bila hasil buruk kembali datang.
Di luar lapangan, tekanan publik juga semakin keras. Tifosi Inter sudah lama haus akan kejayaan domestik. Melihat Juventus dan AC Milan lebih stabil di awal musim jelas menjadi cambuk yang menyakitkan. Kekalahan dari Juventus seolah menegaskan bahwa jarak Inter dengan rival abadinya masih lebar.
Baca Juga:Nasib Cristian Chivu di Inter Milan Mulai Terungkap, Presiden Klub Kasih Kode KuatMengenal San Siro, Rumah Duo Rival Abadi Milan Dan Inter
Inter bukan hanya kehilangan poin, tetapi juga kehilangan gengsi di mata publik. Di Italia, gengsi dalam laga derbi dan rivalitas klasik sering kali lebih penting dari klasemen sementara. Kekalahan 4-3 dari Juventus bukan sekadar hasil, melainkan tamparan yang membuka luka lama.
Meski baru empat pertandingan, situasi ini bisa berkembang menjadi krisis jika tidak segera ditangani. Serie A adalah liga yang panjang dan keras, dan kehilangan konsistensi sejak awal bisa berakibat fatal. Dalam dua pekan ke depan, Inter akan menghadapi lawan-lawan yang relatif lebih ringan di atas kertas. Namun, justru di sinilah ujian sebenarnya. Jika Inter kembali kehilangan poin, maka posisi Chivu hampir pasti akan diguncang.
Manajemen Inter kini berada di persimpangan jalan. Mereka harus menentukan apakah akan tetap memberi kepercayaan penuh pada Chivu atau mulai mencari alternatif. Keputusan ini tidak mudah. Di satu sisi, memecat pelatih terlalu cepat bisa mengacaukan rencana jangka panjang. Namun, di sisi lain, mempertahankan pelatih yang tidak memberi hasil juga bisa menjadi bumerang.