RADARCIREBON.TV – Derby Madrid selalu punya cerita berbeda. Tidak peduli bagaimana performa kedua tim di klasemen, bagaimana peta kekuatan di atas kertas, atau siapa bintang yang sedang bersinar, setiap kali Atletico Madrid dan Real Madrid berjumpa, tensi langsung memuncak. Atmosfer penuh dendam sejarah, gengsi, serta ambisi untuk menjadi penguasa ibukota Spanyol kembali membakar jelang pekan ke-7 La Liga 2025.
Real Madrid datang ke Metropolitano dengan status tak tersentuh. Enam laga awal mereka lewati tanpa kekalahan, bahkan dengan catatan impresif: lini depan produktif, lini tengah stabil, dan lini belakang relatif solid. Pasukan Carlo Ancelotti terlihat seperti mesin yang berlari tanpa hambatan, memuncaki klasemen dengan penuh percaya diri.
Namun, Atletico Madrid bukan lawan sembarangan. Posisi mereka memang tercecer di peringkat ke-9, torehan yang jauh dari ideal untuk tim sekelas Los Rojiblancos. Tapi siapapun yang mengikuti La Liga tahu, derby ini tidak pernah mengikuti logika klasemen. Atletico, dengan gaya ngotot dan penuh determinasi ala Diego Simeone, justru sering menjelma jadi mimpi buruk bagi Real Madrid.
Baca Juga:Atletico Madrid Vs Real Madrid: Link Streaming Jadwal Kick Off, Duel Aroma Argentina Vs BrazilLink Live Streaming dan Jadwal Kick Off, Siaran TV Real Oviedo vs Barcelona: Misi Keluar Jurang Degradasi
Diego Simeone bukan pelatih yang gemar bermain indah. Filosofinya jelas: jangan beri ruang, jangan beri waktu, dan hancurkan ritme lawan. Atletico dibangun dengan mentalitas bertarung, seolah setiap laga adalah final, terlebih ketika menghadapi rival sekota.
Permainan keras, pressing agresif, serta blok pertahanan rapat adalah senjata utama. Tidak heran jika Real Madrid selalu merasa laga melawan Atletico lebih berat dibanding menghadapi tim lain. Simeone tahu persis, satu hasil positif dalam derby mampu membalikkan atmosfer ruang ganti sekaligus mengubah momentum musim.
Kali ini, Simeone akan menaruh harapan besar pada duet Julian Álvarez dan Antoine Griezmann. Dua pemain ini punya kombinasi unik: Alvarez dengan mobilitas, kecepatan, serta naluri mencetak gol, sementara Griezmann menawarkan kreativitas dan insting membaca ruang. Keduanya diproyeksikan untuk menggedor jantung pertahanan Real Madrid yang bakal dijaga oleh Éder Militão dan Antonio Rüdiger.
Di kubu seberang, Real Madrid datang dengan kekuatan ofensif yang sedang meledak-ledak. Trio Kylian Mbappé, Vinícius Júnior, dan bintang muda asal Argentina, Franco Mastantuono, menjadi amunisi yang bisa membuat kepala Simeone pusing. Mbappé sudah membuktikan diri sebagai mesin gol yang konsisten, Vinícius tetap jadi momok dengan kecepatan dan kelincahannya, sementara Mastantuono memberi warna baru: berani, kreatif, dan tanpa rasa takut meski masih sangat muda.