Mereka ditopang oleh lini tengah yang semakin matang. Federico Valverde dengan daya jelajahnya, Arda Güler dengan visi brilian, serta Aurélien Tchouaméni sebagai jangkar yang menjaga keseimbangan. Kombinasi ini membuat Madrid mampu mengontrol tempo sekaligus menekan balik setiap kali lawan mencoba keluar menyerang.
Ancelotti sadar betul bahwa kunci untuk menaklukkan Atletico bukan hanya soal menyerang, tapi juga soal kesabaran. “Atletico selalu membuat laga jadi kotor, penuh duel, dan emosional. Kami harus tetap tenang, disiplin, dan memanfaatkan momen kecil yang bisa jadi pembeda,” ujar pelatih asal Italia itu dalam konferensi pers sebelum pertandingan.
Derby Madrid sering kali lebih ditentukan oleh mentalitas. Atmosfer panas di Metropolitano dipastikan akan menekan Madrid, baik secara psikologis maupun fisik. Setiap sapuan, setiap tekel, bahkan setiap protes ke wasit bisa jadi percikan api yang mengubah jalannya laga.
Baca Juga:Atletico Madrid Vs Real Madrid: Link Streaming Jadwal Kick Off, Duel Aroma Argentina Vs BrazilLink Live Streaming dan Jadwal Kick Off, Siaran TV Real Oviedo vs Barcelona: Misi Keluar Jurang Degradasi
Atletico akan berusaha membuat Madrid frustrasi: mematahkan aliran bola, memperlambat tempo, bahkan memancing emosi. Sementara itu, Madrid punya ambisi untuk menjaga rekor sempurna mereka. Setiap poin sangat penting, terlebih jika ingin terus menjaga jarak dari Barcelona dan Girona yang membuntuti di papan atas.
Secara historis, duel ini memang penuh drama. Ada momen-momen ketika Madrid tampil dominan, tapi juga tidak jarang Atletico justru berhasil membuat tetangga mereka “jatuh dari langit”. Tahun lalu, Los Rojiblancos sempat mempermalukan Madrid dengan kemenangan 3-1 di stadion yang sama. Itu bukti bahwa pasukan Simeone tidak pernah kehabisan kejutan.
Di kubu Atletico, para suporter berharap kehadiran Julian Álvarez bisa memberi dimensi baru dalam serangan mereka. Pemain Argentina itu dikenal pekerja keras, tidak hanya menunggu bola di depan tapi juga ikut menekan sejak lini pertama. Dengan dukungan Griezmann, dan kemungkinan Marcos Llorente yang kerap menusuk dari lini kedua, Atletico bisa berbahaya lewat serangan balik cepat.
Namun, lini belakang mereka harus ekstra hati-hati. Mbappé hanya butuh sepersekian detik untuk memanfaatkan ruang, sementara Vinícius mampu menghancurkan bek lawan dengan satu gerakan eksplosif. Mastantuono pun, meski baru 17 tahun, punya keberanian yang membuatnya tak terlihat seperti pemain belia.