Di tengah derasnya arus modernisasi, masih ada masyarakat yang setia menjaga tradisi leluhur. Di Desa Pangkalan, Indramayu, setiap tahun digelar Tradisi Munjungan Buyut Babar, sebuah ritual budaya yang sarat makna kebersamaan dan penghormatan kepada leluhur. Seperti apa suasananya? Berikut liputannya.
Ratusan warga berkumpul di sekitar Makam Buyut Babar, Desa Pangkalan, Kecamatan Losaran, Kabupaten Indramayu, leluhur yang diyakini sebagai pendiri desa. Sejak pagi, warga membawa sesaji berupa hasil bumi, tumpeng, hingga berbagai hidangan khas Indramayu.
Munjungan dilakukan dengan doa bersama, dipimpin oleh tokoh agama dan sesepuh desa. Setelah itu, warga saling berbagi makanan, sebagai simbol persaudaraan dan rasa syukur atas limpahan rezeki.
Baca Juga:Pria Ditangkap, Perkosa Anak Tiri Hingga HamilDPMD Beri Konsekuensi Dalam Pengaktifan Kembali Kuwu Setu Kulon – Video
Lebih dari sekadar ritual, Munjungan Buyut Babar menjadi perekat sosial. Warga yang merantau pun pulang untuk turut serta, menjadikan acara ini ajang silaturahmi besar.
Munjungan Buyut Babar, tradisi yang sederhana namun penuh makna. Bagi warga Desa Pangkalan, menjaga warisan leluhur adalah menjaga jati diri, agar tak hilang ditelan zaman.
Tradisi Munjungan Buyut Babar menjadi pengingat bahwa nilai kebersamaan dan rasa syukur adalah warisan yang tak lekang oleh waktu.