RADARCIREBON.TV – Manchester City seperti punya kebiasaan buruk: mereka tidak pernah berbelas kasih pada lawan yang terpeleset.
Dan kali ini, Burnley jadi korban kebrutalan itu. Bermain di Etihad Stadium, City menang 5-1, tapi skor besar itu lahir bukan semata karena kejeniusan Erling Haaland atau kreativitas Phil Foden.
Justru karena satu sosok yang jadi antagonis utama: M. Esteve, bek tengah Burnley yang dua kali salah mengantisipasi bola hingga mencetak dua gol bunuh diri.
Baca Juga:Skor Akhir Pertandingan Manchester City vs Huddersfield 2-0Chelsea Balikkan Skor dalam Waktu Singkat, Lincoln City Tumbang di Kandang
Di level Premier League, satu blunder bisa merusak pertandingan. Tapi dua blunder dalam satu laga? Itu seperti menandatangani surat kematian tim sendiri. Esteve melakukannya dengan cara paling menyakitka, membuka pesta gol City sekaligus menutup asa Burnley.
Baru 12 menit laga berjalan, City sudah unggul. Ironisnya, bukan lewat kombinasi Haaland–Foden atau umpan tajam dari Savinho. Gol pertama lahir dari kesalahan Esteve yang mencoba memotong umpan silang rendah, tapi justru mengarahkan bola ke gawang sendiri. Donnarumma terperangah, seakan bertanya: “Kenapa bukan pemain City yang melakukannya?”
Burnley sempat membalas lewat Jaidon Anthony di menit ke-38, gol yang memberi harapan singkat bahwa laga ini masih bisa seimbang. Tapi asa itu hancur lagi setelah Esteve kembali melakukan blunder pada menit ke-65. Kali ini, ia mencoba menghalau crossing yang tampak sederhana, namun sapuannya meleset dan bola kembali masuk ke gawang Burnley. Dua kali, dua gol, dua tamparan untuk seluruh tim.
Publik Etihad bersorak, bukan hanya karena skor bertambah, tapi karena drama memalukan yang membuat lawan kehilangan muka. “Jika Anda tidak bisa mencetak gol ke gawang kami, biar lawan yang melakukannya sendiri,” seakan begitu pesan sarkastis dari Manchester City malam itu.
Meski terbantu oleh blunder Esteve, City tetap menunjukkan kelasnya. Dominasi penguasaan bola jelas, serangan mereka datang bertubi-tubi. Matheus Nunes, yang kini ditempatkan sebagai bek kanan dalam rotasi Guardiola, ikut menorehkan namanya di papan skor. Pada menit ke-61, ia menyelinap ke kotak penalti dan melepaskan tembakan keras yang tak mampu dibendung Donnarumma. Gol itu memperlihatkan betapa fleksibelnya peran Nunes: bisa bertahan, bisa menyerang, dan kali ini, bisa mencetak gol.