R4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Usia Rata-rata Timnas Indonesia Naik 1,6 Tahun Sejak Debut Kluivert

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia menjelang R4 kualifikasi Piala Dunia 2026. Foto: Instagram Timnas Indonesia / tangkapan layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Formasi pemain Timnas Indonesia masih menarik untuk dibahas. Pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang, rata-rata usia pemain asuhan Patrick Kluivert ada kenaikan 1,6 tahun.

Usia rata-rata penggawa yang dipersiapkan bertarung kontra Arab Saudi dan Irak pada 8 dan 11 Oktober mendatang adalah 27,1 tahun.

Peningkatan tersebut ada perbedaan jika dibandingkan saat pelatih asal Belanda itu menghadapi debut kontra Australia pada putaran ketiga pada 20 Maret lalu. Saat itu rata-rata umur Timnas Garuda adalah 25,5 tahun.

Baca Juga:Cedera Emil Audero Jadi Momentum Kiper Cadangan Cremonese Tunjukkan PotensiPSSI Angkat Bicara Soal Sanksi FIFA ke Timnas Malaysia Akibat Kasus Naturalisasi Ilegal

Enam bulan lalu, Hokky Caraka dan Marselino Ferdinan menjadi pemain paling muda di Timnas Indonesia. Tetapi kali ini keduanya tak tercantum di antara 28 pemain yang sudah resmi diliris ke publik.

Posisi pemain termuda kini digantikan dua wajah baru yaitu Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra yang berusia 21 dan 20 tahun.

Ketika dikalahkan Australia 5-1, Timnas Indonesia memiliki empat pemain dengan usia kepala tiga. Mereka adalah Jordi Amat (33 tahun), Sandy Walsh (30), Thom Haye (30), dan Joey Palupessy (32).

Jumlah pemain veteran bertambah dengan masuknya Marc Klok (32) dan Stefano Lilipaly. Pemain sayap Dewa United ini menjadi sosok paling tua dengan usia 35 tahun.

Hal ini menjadi fakta bahwa sesungguhnya Patrick Kluivert lebih memilih pemain yang punya banyak pengalaman merumput, walau usia mereka lewat dari masa keemasannya.

“Tiap pelatih punya selera masing-masing. Jika Shin Tae-yong suka dengan pemain muda bertenaga besar, maka Patrick Kluivert merasa nyaman dengan pemain pengalaman. Sebagai pelatih, saya maklum dengan perbedaan cara pandang ini,” tutur Efendi Aziz.

Eks pemain Arema era Galatama yang pernah melatih klub PSBI Blitar itu tetap merasa optimis Patrick Kluivert sudah memiliki gambaran bagaimana menggembleng pemain pilihannya tersebut.

Baca Juga:Gagal Menang dari Persita, Thom Haye Dapat Pelajaran Penting dari Pertandingan TertutupInspirasi Prompt Gemini AI untuk Foto Diri di Pantai yang Keren dan Estetik

“Sebagai mantan pemain kaliber Dunia, saya kira Patrick Kluivert telah punya rencana sendiri. Lepas dari pro dan kontra, kita tetap dukung kiprah Timnas Indonesia. Dan, kita lihat bagaimana perjuangan mereka di Arab Saudi mendatang,” tandasnya.

0 Komentar