Gempa Bumi Dangkal M 6,5 Guncang Sumenep: Analisis Sesar Aktif Bawah Laut, Distribusi Getaran Luas, dan Dampak

Ilustrasi Gempa Di Sumenep
Foto: Illustrator anonim
0 Komentar

Intensitas yang sedikit lebih rendah, yakni skala III-IV MMI, dirasakan di wilayah Sumenep, Pamekasan, Sampang, Situbondo, dan bahkan Surabaya.

Guncangan pada skala ini terasa nyata di dalam rumah, sering kali diumpamakan seperti getaran yang ditimbulkan oleh truk besar yang melintas. Sementara itu, getaran pada skala III MMI tercatat juga di Tuban, Denpasar, dan Gianyar.

Bahkan, getaran yang lebih lemah (II-III MMI) masih terdeteksi di Tabanan, Buleleng, Kuta, dan Banyuwangi.

Baca Juga:gempa dan tsunami Rusia: Lebih dari selusin negara mendapat peringatan tsunami akibat gempa bumi di RusiaWaspada!! Gempa Bumi Dahsyat dari Rusia 8,7 SR, BMKG Peringatkan 10 Wilayah Indonesia Berpotensi Tsunami!!

Di Nusa Tenggara Barat, getaran dengan intensitas paling rendah (II MMI), yang hanya dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan barang-barang ringan bergerak, dilaporkan terjadi di Lombok Utara, Kota Mataram, dan Lombok Tengah, serta beberapa kota di Jawa Timur seperti Malang dan Blitar. Penyebaran intensitas yang luas ini menunjukkan adanya energi gempa yang signifikan dan propagasi gelombang yang efektif.

Dampak Kerusakan dan Korban Luka

Guncangan gempa yang terjadi di kedalaman dangkal ini menyebabkan kerusakan fisik yang cukup serius, terutama di Pulau Sapudi yang merasakan getaran terkuat.

Menurut laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, sekitar 22 bangunan tercatat mengalami kerusakan, dengan kategori mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Bangunan yang terpengaruh meliputi rumah-rumah penduduk, dua masjid, sebuah musala, dan satu puskesmas.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengeluarkan laporan awal yang menginformasikan bahwa empat rumah mengalami kerusakan serius pada dindingnya.

Di samping kerusakan infrastruktur, gempa ini juga mengakibatkan tiga warga mengalami luka-luka. Ketiga korban berasal dari Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, dan mengalami cedera akibat terkena pecahan kaca dari bangunan yang hancur. Hingga berita ini dirangkum, tidak ada laporan mengenai korban jiwa.

Setelah bencana, BNPB melalui Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan, mengimbau masyarakat di daerah yang terkena dampak untuk tetap tenang, namun tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Penduduk diharapkan untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal mereka dan memastikan tidak ada kerusakan yang mengancam keselamatan sebelum kembali ke dalam rumah.

Baca Juga:Kondisi terkini Jepang usai gempa bumi 8,6 Magnitudo di rusia hari iniMitigasi Gempa Bumi di Kota Cirebon – Video

Selain itu, sangat penting bagi masyarakat untuk terus mengikuti dan mematuhi informasi resmi yang disampaikan oleh BMKG, BNPB, dan BPBD setempat untuk menghindari informasi yang tidak benar atau hoaks yang dapat menyebabkan kepanikan.

0 Komentar