Namun, pelatih yang dikenal memiliki insting tajam dalam mengidentifikasi bakat ini juga disarankan untuk memasukkan talenta lainnya yang menjanjikan seperti Sulthan Zaky, Iqbal Gwijangge, Rizdjar Nurfiat, dan Arlyansyah Abdulmanan.
Kombinasi antara pemain U-23 yang sudah berpengalaman dan pemain muda dari U-20 diyakini akan menghasilkan skuad yang menarik serta dinamis. Lebih dari sekadar meraih kemenangan, langkah ini merupakan strategi regenerasi yang penting.
Kebutuhan Akan Kelanjutan Generasi
Keputusan Indra Sjafri untuk menggabungkan dua generasi ini sejalan dengan pandangan dari para pengamat sepak bola. Efendi Aziz, seorang pengamat sepak bola dari Malang, menekankan bahwa tugas Indra Sjafri tidak hanya terbatas pada pencapaian medali emas.
Baca Juga:Tanggapan Oliver Glasner Terkait Isu Dirinya Jadi Calon Pengganti Ruben Amorim di Manchester UnitedPemain Timnas Indonesia Tampil Impresif di Klub Jelang Kualifikasi PD
“Indra Sjafri tidak hanya dituntut untuk mempertahankan medali emas. Namun, dia juga harus menjaga kelanjutan generasi Timnas Indonesia,” tekan Efendi Aziz.
Ia menambah bahwa selama ini, salah satu masalah mendasar yang dihadapi Timnas Indonesia adalah hilangnya kesinambungan antar generasi, di mana transisi pemain dari level usia ke tingkat senior seringkali tidak berjalan lancar.
Oleh karena itu, SEA Games 2025 berfungsi sebagai platform krusial untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya pemain yang kuat dan peralihan antar pemain berlangsung dengan baik.
Dengan demikian, pemilihan 50 pemain ini bukan hanya sekadar menentukan 23 pemain terunggul, tetapi juga membangun dasar yang kokoh untuk masa depan Timnas Indonesia.