Desakan Keras Amnesty International: FIFA dan UEFA Diminta Sanksi Israel Atas Pelanggaran Hukum Internasional

FIFA World Cup
Foto: Illustrator Anonim
0 Komentar

Keikutsertaan klub-klub permukiman ilegal ini, menurut Callamard, secara terang-terangan menopang pelanggaran hukum internasional dan memberikan keuntungan ekonomi dan olahraga bagi permukiman tersebut.

Riwayat Desakan Palestina dan Sikap FIFA yang Menunda

Isu ini bukanlah isu baru yang mendadak muncul. Sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) telah berulang kali menyuarakan tuntutan serupa. PFA bahkan secara resmi menuntut FIFA untuk menangguhkan Israel dalam Kongres Tahunan di Bangkok, Thailand tahun lalu.

Meskipun mendapat tekanan politik dan moral yang signifikan, FIFA memilih untuk menunda pengambilan keputusan. Badan sepak bola dunia itu beralasan bahwa mereka memerlukan kajian hukum lebih lanjut mengenai isu teritorial yang kompleks ini.

Baca Juga:SEA Games 2025: Indra Sjafri Lirik Pemain Eks Timnas U-20Rodrigo Holgado Kena Sanksi FIFA, America de Cali Beri Klarifikasi Resmi

Sekjen FIFA, Mattias Grafstrom, sempat menegaskan dalam Kongres FIFA sebelumnya di Luque, Paraguay, bahwa Komite Tata Kelola, Audit, dan Kepatuhan memerlukan laporan ahli mengenai isu teritorial untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Penundaan ini memiliki dampak langsung: Israel tetap diizinkan berpartisipasi dalam berbagai turnamen, termasuk turnamen sepak bola di Olimpiade Paris.

Sorotan Menjelang Pertemuan Dewan FIFA

Dengan meningkatnya tekanan dari lembaga HAM sekelas Amnesty International dan desakan berkelanjutan dari federasi sepak bola Palestina, sorotan kini tertuju pada Dewan FIFA (FIFA Council). Dewan ini dijadwalkan bertemu pada Kamis (2/10/2025).

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, isu sanksi terhadap Israel dilaporkan belum masuk dalam agenda resmi yang dipublikasikan oleh FIFA.

Situasi ini menunjukkan dilema besar yang dihadapi FIFA: di satu sisi, organisasi ini didesak untuk menjunjung tinggi integritas dan hukum internasional, tetapi di sisi lain, mereka harus menavigasi kompleksitas geopolitik yang sangat sensitif.

Amnesty International dan PFA menekankan bahwa FIFA dan UEFA tidak boleh lagi “menutup mata” dan harus segera mengambil tindakan tegas untuk melarang keterlibatan tim Israel sampai IFA menangguhkan seluruh klub yang berbasis di permukiman ilegal.

0 Komentar