Tendangan Pertama Artem Dovbyk Ditepis: Striker unggulan Roma, Artem Dovbyk, maju sebagai eksekutor. Tendangannya ke sisi kiri berhasil ditahan oleh Ozer. Namun, wasit memutuskan untuk mengulang penalti karena ada pemain Lille, Romain Perraud, yang memasuki kotak penalti terlalu cepat sebelum Dovbyk menendang.
Tendangan Kedua Dovbyk Kembali Ditepis: Dovbyk mengambil tanggung jawab lagi, mengarahkan bola ke tempat yang sama, dan sekali lagi Ozer menentukan arah dengan tepat! Kiper asal Turki ini mendapatkan kesempatan lagi untuk menepis bola. Namun, drama berlanjut. Kali ini, wasit menganggap Ozer telah melanggar aturan karena bergerak maju terlalu cepat dari garis gawang. Penalti ketiga harus dieksekusi.
Tendangan Matías Soule Gagal: Setelah dua kegagalan berturut-turut, Matías Soulé mengambil alih sebagai penendang. Pemain muda Argentina ini mencoba mengarahkan bola ke sisi kanan Ozer, tetapi malam ajaib untuk kiper berusia 25 tahun itu belum berakhir. Ozer melompat dengan sempurna untuk ketiga kalinya dan kembali melakukan penyelamatan cemerlang, menghapus harapan Roma untuk menyamakan skor.
Baca Juga:Calvin Verdonk, Sentuhan Indonesia di Kemenangan Lille atas AS RomaMain 90 Menit, Calvin Verdonk Gagal Selamatkan Lille dari Kekalahan Kontra Lyon
Aksi luar biasa yang dilakukan Berke Ozer dengan menggagalkan tiga tendangan penalti berturut-turut tidak hanya menjamin Lille membawa pulang tiga poin penting, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai salah satu kiper muda paling berbakat di Eropa saat ini. Lille kini memiliki rekor sempurna di fase grup, sementara Roma harus menghadapi rasa malu dan kekecewaan yang mendalam di depan para pendukungnya. Kemenangan 1-0 ini menunjukkan dengan jelas bahwa kemampuan dan keberanian seorang kiper dapat menjadi faktor penentu dalam hasil akhir, mengubah pertandingan yang seharusnya dikuasai menjadi sebuah kisah kegagalan yang pahit bagi tim tuan rumah.