FIFA menilai pelanggaran ini bukan hal sepele. Dalam laporan itu disebutkan bahwa penggunaan dokumen palsu bukan cuma “kesalahan teknis”, tapi udah masuk ke pelanggaran serius yang bisa berdampak besar pada kelayakan pemain.
“Lebih lanjut, pengakuan FAM sendiri bahwa mereka dihubungi oleh lembaga eksternal mengenai warisan para pemain namun gagal memverifikasi secara independen keaslian dokumentasi tersebut, semakin menyoroti kurangnya kehati-hatian yang memadai,”
“Selain itu, Komite berpandangan bahwa berdasarkan dokumentasi yang ada, penggunaan dokumen palsu atau yang dipalsukan bukan sekadar formalitas, melainkan merupakan faktor penentu kelayakan para pemain,”
Baca Juga:Vietnam pasang badan untuk Indonesia usai disalahkan Malaysia Dalam Kasus Naturalisasi Pemain MalaysiaNaturalisasi Timnas Malaysia Jadi Skandal, FAM Diterpa Dugaan Korupsi
“Faktanya, Komite menggarisbawahi dampak pemalsuan tersebut sangat parah dan lebih dari sekadar masalah teknis seperti yang coba digambarkan oleh Termohon,” tutup pernyataannya.
Masih Bisa Banding, Tapi Sulit
Sekarang, FAM punya waktu tiga hari buat mengajukan banding ke Komite Banding FIFA (sejak 6 Oktober), dan lima hari berikutnya buat nyerahin berkas lengkap. Tapi banyak pihak menilai, peluang Malaysia buat menang banding tipis banget.
Soalnya, bukti yang dikantongi FIFA sudah terlalu kuat.
Kalau FAM tetap ngotot, langkah terakhir yang bisa diambil adalah naik banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Tapi ya, rasanya bakal berat buat Malaysia buat “nyerang balik” FIFA di kasus ini.