Laga juga diwarnai drama di penghujung pertandingan. Gelandang Saudi, Mohammed Kanno, dikartu merah setelah protes keras terhadap wasit. Salah satu ofisial tuan rumah pun ikut diganjar kartu merah karena bereaksi terlalu emosional. Ketegangan memuncak, tapi Garuda tetap menahan diri.
Skenario Harapan: Di Antara Luka dan Doa
Kekalahan ini memang menyesakkan, tapi perjalanan Indonesia menuju Piala Dunia 2026 belum tamat. Masih ada satu laga tersisa, satu kesempatan untuk menebus luka.
Jika Indonesia mampu menumbangkan Irak, harapan itu bisa berubah jadi kenyataan. Enam poin penuh akan membuka jalan langsung menuju putaran berikutnya. Andai hanya menang sekali dan seri sekali, peluang masih hidup meski tipis, dan harus bergantung pada selisih gol serta hasil duel Arab vs Irak.
Baca Juga:Ini Dia 32 Nama Pemain Timnas U-23 yang Sudah Dipanggil Hadapi IndiaTimnas Indonesia Diremehkan Habis-habisan, Cuma 5% Peluang! Kluivert Bakar Semangat, Siap Bikin Kejutan Besar!
Namun jika langkah tergelincir sekali lagi, Garuda mungkin harus pulang lebih awal, membawa luka sekaligus pelajaran berharga.
Malam ini, di Jeddah, Indonesia memang kalah. Tapi di balik kekalahan itu, ada sesuatu yang tumbuh keyakinan bahwa Garuda ini bukan sekadar tim, melainkan simbol perjuangan bangsa. Luka ini bukan akhir, hanya jeda sebelum terbang lebih tinggi.
Kita jatuh bukan untuk menyerah, tapi untuk menemukan cara baru agar bisa bangkit.
Garuda terluka, tapi belum mati. Dan selama bendera merah putih masih berkibar, harapan itu akan tetap hidup di dada setiap pendukungnya.