RADARCIREBON.TV – Tidak ada lawan yang lebih menyakitkan bagi Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir selain Irak. Setiap kali bertemu, skor akhir selalu membuat dada sesak. Lima pertemuan terakhir, lima kekalahan beruntun. Tak peduli di mana laga dimainkan di Gelora Bung Karno yang megah atau di stadion netral Irak selalu menjadi tembok yang belum bisa ditembus Garuda.
Luka pertama datang di tahun 2013. Dalam ajang kualifikasi Piala Asia, Indonesia tumbang dua kali. Pertama, kalah 0-2, lalu di pertemuan berikutnya takluk 0-1. Dua kekalahan itu menjadi penanda awal kesenjangan kualitas yang begitu terasa. Timnas Indonesia kala itu masih terombang-ambing dengan masalah internal federasi dan minim regenerasi pemain. Irak tampil solid, berpengalaman, dan dingin seperti biasa.
Sepuluh tahun berlalu, bayang-bayang kelam itu kembali datang. Tahun 2023, di Kualifikasi Piala Asia, Indonesia kalah dengan skor mencolok 5-1. Sebuah tamparan keras bagi pasukan Merah Putih yang baru saja mencoba bangkit. Namun, permainan cepat dan disiplin Irak seolah menelanjangi kelemahan mendasar Indonesia: koordinasi pertahanan dan ketenangan di lini tengah.
Baca Juga:Ajang Balas Dendam : Graham Arnold Pelatih Irak yang Dulu Pernah Dibuat Frustasi Timnas IndonesiaTimnas Indonesia vs Irak: Duel Penentuan di Jeddah, Kick-off Pukul 02.30 WIB
Tahun 2024, pertemuan kembali terjadi. Dua kali malah. Pertama di ajang Piala Asia, Indonesia kalah 1-3. Kemudian di Kualifikasi Piala Dunia, di depan puluhan ribu suporter sendiri di Gelora Bung Karno, Garuda kembali jatuh 0-2. Skor itu menyakitkan bukan hanya karena kalah di kandang, tapi karena Indonesia sejatinya tampil penuh semangat, namun tak mampu menembus pertahanan Irak yang nyaris tanpa celah.
Kini, laga berikutnya menjadi penentu nasib. Pertemuan keenam ini bukan sekadar pertandingan, tapi momentum sejarah. Bila kalah lagi, harapan Indonesia untuk menembus Piala Dunia 2026 bisa sirna di depan mata. Namun jika menang, ini akan menjadi tonggak baru bukti bahwa era ketertinggalan dari tim-tim Arab sudah berakhir.
Irak datang dengan pelatih berpengalaman dan skuad yang disiplin. Namun Indonesia kali ini bukan lagi tim yang sama seperti dulu. Ada pelatih kelas dunia Patrick Kluivert bersama pasukan pemain Eropa.
Semua mata akan tertuju ke laga ini. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Tidak ada waktu untuk gugup. Ini bukan sekadar soal menang atau kalah, tapi soal harga diri dan pembuktian bahwa Garuda akhirnya siap mengepakkan sayapnya di level dunia. Jika malam ini sejarah berubah, maka seluruh bangsa akan mengingatnya sebagai malam ketika Indonesia menaklukkan Irak untuk pertama kalinya.