RADARCIREBON.TV – Akademi Arsenal di Hale End dikenal luas sebagai salah satu penghasil talenta muda terbaik di Eropa. Sejumlah nama seperti Jack Wilshere dan yang paling mutakhir Bukayo Saka berhasil menembus skuad utama dan menjadi pilar penting.
Namun, tak semua “bintang masa depan” memiliki takdir seindah itu. Ada banyak wonderkid yang sempat digadang-gadang akan menjadi ikon The Gunners, namun justru karier mereka meredup dan “menghilang” dari gemerlap Liga Inggris.
Kegagalan para pemain muda ini bersinar di tim utama seringkali disebabkan oleh kombinasi faktor, mulai dari cedera parah, persaingan ketat, hingga kurangnya kesempatan bermain yang konsisten. Bahkan, masa peminjaman ke klub lain pun tak mampu mengembalikan momentum yang hilang.
Baca Juga:Inter Milan Lirik Jay Idzes: Raksasa Italia di Pantau Performa Sejak di Serie BPanggung Politik di Lapangan Hijau: Timnas Israel Dihadang Protes Pro-Palestina dan Keamanan Berlapis di Oslo
Berikut adalah delapan wonderkid Arsenal yang sempat menjanjikan namun kini terlupakan:
1. Krystian Bielik (Gelandang/Bek)
Didatangkan dengan harga cukup mahal (£2,4 juta) pada 2015, Bielik dianggap sebagai talenta serbaguna dari Polandia. Meskipun sempat menjadi pemain penting yang membawa Charlton Athletic menjuarai League One saat dipinjamkan, ia dilepas ke Derby County pada 2019.
Sayangnya, cedera ACL beruntun menghancurkan kariernya di Championship, dan kini ia terpaksa dipinjamkan ke Brimingham City.
2. Julio Pleguezuelo (Bek Tengah)
Setelah menimba ilmu di akademi elite Atletico Madrid dan Barcelona, Pleguezuelo bergabung dengan Arsenal pada usia 16 tahun (2013). Ia sempat menjadi kapten tim U-21.
Namun, hanya satu penampilan tim utama yang diberikan oleh Unai Emery pada 2018/2019 sebelum ia dilepas. Kariernya kini berlanjut di Eredivisie bersama FC Twente.
3. Gilles Sunu (Winger)
Diboyong dari Prancis dengan harapan besar pada 2007, Sunu gagal memenuhi ekspektasi di London Utara. Ia hanya mencatat dua penampilan tim senior dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan dipinjamkan.
Setelah dilepas pada 2011, kariernya sebagian besar dihabiskan di liga Prancis, dan kini bermain di divisi ketiga (Chateauroux).
4. Rhys Murphy (Striker)
Baca Juga:Muncul Opsi Tuan Rumah Pildun 2026 Wujud Kekecewaan Terhadap Sikap Politik AmerikaPeta Jalan Garuda Menuju Piala Dunia 2026: Hanya Juara Grup yang Lolos Langsung, Peringkat Tiga Auto Gagal
Murphy adalah mesin gol di level akademi Arsenal. Namun, saat dipinjamkan ke klub League One seperti Brentford dan Preston, ketajamannya meredup.
Arsenal membebaskannya pada 2012. Ia sempat membangun kembali kariernya di Belanda sebelum kembali ke Inggris dan kini bermain di liga yang lebih rendah (Southend United di National League).