Dari Bintang Akademi Menjadi Misteri: Kisah 8 Wonderkid Arsenal yang Gagal Bersinar di Tim Utama

Arsenal
Foto: Instagram resmi Arsenal
0 Komentar

5. Ignasi Miquel (Bek Tengah)

Didatangkan dari La Masia Barcelona pada 2008, Miquel awalnya tampak seperti bek masa depan The Gunners. Ia membuat 14 penampilan tim utama, tetapi perjuangannya berlanjut di Championship bersama Leicester City. Arsenal melepaskannya pada 2014, dan kini ia bermain untuk Granada di Divisi Segunda Spanyol.

6. Jay Emmanuel-Thomas (Penyerang)

Dikenal dengan inisial JET, ia adalah talenta paling menjanjikan di London Utara pada pertengahan 2000-an, bahkan sempat menjadi kapten tim U-18 di usia 16 tahun.

Setelah meninggalkan Arsenal, JET dikenal sebagai “pemain nomaden,” bermain untuk 13 klub berbeda dan kini ia berkarier di India (Jamshedpur di Liga Super India).

7. Craig Eastmond (Gelandang)

Baca Juga:Inter Milan Lirik Jay Idzes: Raksasa Italia di Pantau Performa Sejak di Serie BPanggung Politik di Lapangan Hijau: Timnas Israel Dihadang Protes Pro-Palestina dan Keamanan Berlapis di Oslo

Eastmond adalah bagian dari skuad juara Piala Remaja FA 2008/2009. Ia membuat 10 penampilan tim utama, namun akhirnya dilepas pada 2013 setelah serangkaian masa peminjaman.

Ia kini menemukan stabilitasnya sebagai kapten Sutton United di League Two, telah mencatat lebih dari 400 penampilan karier di liga yang lebih rendah.

8. Jon Toral (Playmaker)

Juga jebolan La Masia, Toral dikontrak Arsenal pada 2011. Ironisnya, ia tidak pernah mencatatkan satu pun penampilan di tim senior Arsenal. Kariernya banyak dihabiskan dengan status pinjaman, dan kini playmaker Spanyol itu bermain untuk OFI Crete di Liga Yunani.

Kisah para wonderkid ini menjadi pengingat pahit bahwa transisi dari bakat akademi menuju panggung utama sepak bola profesional adalah sebuah tantangan yang kejam dan penuh risiko.

0 Komentar