Bahkan beberapa influencer kecantikan dan fitness mulai memanfaatkan Gemini AI untuk memvisualisasikan potensi transformasi tubuh mereka. Dengan menampilkan hasil “AI projection”, mereka memberi inspirasi visual kepada pengikutnya tentang target tubuh ideal yang bisa dicapai di dunia nyata.
Tak hanya individu, sejumlah merek kecantikan dan mode juga ikut terlibat. Beberapa label pakaian kini menggunakan teknologi Gemini AI untuk menampilkan pakaian dalam berbagai bentuk tubuh tanpa harus melakukan pemotretan dengan banyak model. Ini membantu menciptakan representasi tubuh yang lebih inklusif dan efisien secara biaya.
•Gemini AI: Dari Estetika ke Psikologi Digital
Meski awalnya dimaksudkan untuk hiburan visual, kemampuan Gemini AI dalam memodifikasi tubuh manusia kini mulai dibahas dalam konteks psikologis.
Baca Juga:Kumpulan 20 Prompt Gemini AI Foto Prewedding dengan Pakaian Adat Khas di Setiap DaerahLagi Tren! Prompt Gemini AI Foto Sendiri di Troli Belanjaan dengan Hasil Keren dan Estetik
Para ahli menyebut bahwa fenomena ini menunjukkan kebutuhan manusia modern untuk mengontrol citra diri di dunia digital. Dalam masyarakat yang sangat visual seperti saat ini, foto sering kali dianggap representasi identitas seseorang.
Dengan Gemini AI, setiap orang bisa menampilkan “versi ideal” dari dirinya tanpa harus menempuh jalan panjang seperti diet ekstrem atau operasi plastik. Namun di sisi lain, hal ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah keindahan digital ini menumbuhkan kepercayaan diri, atau justru menciptakan ilusi yang berbahaya?
Beberapa psikolog digital menilai bahwa teknologi ini memiliki dua sisi tajam. Di satu sisi, ia memberikan kebebasan berekspresi dan membantu orang melihat potensi terbaik mereka. Namun di sisi lain, jika digunakan secara berlebihan, AI editing bisa menurunkan penerimaan diri dan menciptakan tekanan sosial baru, seolah-olah “badan ideal” menjadi standar universal yang harus dikejar.
•Antara Kreativitas dan Etika
Seiring meningkatnya popularitas Gemini AI, diskusi etika pun tak terhindarkan. Beberapa fotografer profesional dan desainer grafis menganggap AI ini sebagai alat bantu kreatif yang menghemat waktu, sementara sebagian lainnya menilai bahwa hasil edit tubuh dengan AI dapat mengaburkan keaslian seseorang.
Ada pula kekhawatiran terkait penyalahgunaan teknologi ini untuk tujuan negatif, seperti memalsukan identitas, menciptakan citra sensual palsu, atau memanipulasi konten digital untuk menipu publik.