Diego Mauricio Belum Diturunkan Persebaya: Strategi Terselubung Eduardo Perez atau Masalah Adaptasi?

Sepakbola Indonesia
Mauricio bukan nama sembarangan. Sebelum berlabuh di Surabaya, pemain berusia 34 tahun itu telah menorehkan catatan impresif di Asia Selatan. Foto: Ig officialpersebaya/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Harapan besar sempat menyelimuti Persebaya Surabaya ketika mereka mendatangkan striker berpengalaman asal Brasil, Diego Mauricio, pada Agustus 2025.

Namun, seiring berjalannya waktu, publik mulai bertanya-tanya: mengapa pemain dengan reputasi mentereng itu belum sekalipun mencicipi menit bermain di BRI Super League?

Kondisi ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan suporter, pengamat, dan media. Beberapa menilai keputusan pelatih Eduardo Perez merupakan bagian dari strategi jangka panjang, sementara sebagian lain menganggap hal itu menandakan belum tuntasnya proses adaptasi sang pemain.

Baca Juga:Diego Mauricio Turun Latihan Perdana, Persebaya Yakin Segera Menyala di BRI Super LeaguePersebaya Tambah Amunisi Juara! Diego Mauricio Resmi Jadi Legiun Asing ke-10 Musim Ini

Datang dengan Label Bintang

Mauricio bukan nama sembarangan. Sebelum berlabuh di Surabaya, pemain berusia 34 tahun itu telah menorehkan catatan impresif di Asia Selatan. Saat membela Odisha FC di Liga India, ia mencetak lebih dari 50 gol dan menjadi salah satu pemain asing tersubur di kompetisi tersebut.

Kariernya juga sempat melewati klub-klub di Korea Selatan dan Timur Tengah. Dengan pengalaman dan ketajaman yang ia miliki, publik Green Force sempat yakin bahwa kedatangannya akan mengakhiri problem klasik Persebaya, minimnya produktivitas lini depan.

Namun ekspektasi itu belum berbanding lurus dengan kenyataan. Hingga pertengahan Oktober 2025, Mauricio masih menjadi “penonton” di bangku cadangan, belum mencatatkan satu menit pun di lapangan hijau.

Perez: “Dia Butuh Waktu”

Menanggapi situasi ini, pelatih Eduardo Pérez menegaskan bahwa tidak ada masalah personal antara dirinya dengan sang striker. Dalam beberapa wawancara, ia menilai bahwa Mauricio masih dalam tahap adaptasi, baik secara fisik maupun taktik.

Menurut Perez, gaya bermain di Liga Indonesia berbeda signifikan dibanding kompetisi yang pernah dijalani Mauricio. Intensitas tinggi, tekanan publik, serta pola bertahan-agresif yang khas membuat banyak pemain asing memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri.

“Mauricio tetap berlatih keras setiap hari. Dia profesional, tapi kami tidak mau memaksakan. Kami ingin dia benar-benar siap saat waktunya tiba,” ujarnya.

Pernyataan itu sejalan dengan filosofi Perez sejak menukangi Persebaya, membangun tim berdasarkan kesiapan, bukan nama besar.

Persaingan Ketat di Lini Depan

0 Komentar