Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kelurahan Argasunya, terutama warga di sekitar TPA Kopi Luhur yang mengalami krisis air dan diduga terdampak pencemaran sumber air tanah.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kelurahan Argasunya. Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sopyan Satari, mengungkapkan bahwa saat ini penyaluran air hanya sampai di wilayah Kelurahan Kalijaga, sementara Argasunya baru sampai Kampung Sitopeng.
Ia menjelaskan, belum terlayaninya wilayah Argasunya secara keseluruhan disebabkan kondisi kontur tanah yang tinggi. Di samping itu, daerah tersebut dahulunya tidak masuk dalam rencana pengembangan permukiman.
Baca Juga:PT. Jabbar Raya Property Bantah Ada Aktivitas Penambangan – VideoPemdes Budur Lelang 35 Bidang Tanah Aset Desa – Video
Untuk menjawab kebutuhan air di daerah tersebut, pihaknya saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan Perumda Air Minum Tirta Kemuning Kabupaten Kuningan. Kerja sama ini bertujuan untuk pembelian air curah yang bersumber dari Waduk Cicerum.
Namun demikian, rencana ini masih dalam tahap studi kelayakan dan belum memasuki implementasi lapangan. Menurutnya, apabila hasil studi kelayakan dinyatakan layak, pihaknya akan meminta Pemerintah Kota Cirebon untuk melakukan kerja sama antar-Pemerintah Daerah dengan Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, Kepala Bagian Distribusi Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Agung Astija, menjelaskan bahwa penyaluran air bersih ke Argasunya saat ini masih dilakukan melalui mobil tangki air. Menurutnya, pengiriman air dilakukan hampir setiap hari berdasarkan permintaan warga.
Agung menambahkan, pengiriman air tangki dilakukan terutama saat musim kemarau atau saat kualitas air tanah di wilayah tersebut menurun. Pihaknya berharap ke depan dapat memasang jaringan pipa ke wilayah tersebut agar suplai air bersih lebih terjamin dan merata.