Selain itu, dalam waktu mereka bersama, mereka tampil dalam sekitar 67 pertandingan di semua kompetisi, dengan kontribusi gabungan dalam gol yang membuat angka-angka tersebut menjadi bukti betapa kolaborasi mereka aktif dan produktif.
•Refleksi Pribadi, Impian, dan Rasa Syukur
Meskipun Mbappe sejak kecil selalu bermimpi bermain untuk Real Madrid, kenyataannya adalah ia justru pernah satu tim dengan pemain yang sering dikaitkan dengan Barcelona dan dianggap sebagai “ikon” klub tersebut. Ia mengungkapkan bahwa bisa saja dia hanya akan “melawannya” bukan bermain berdampingan. Hal ini membuat pengalaman dua tahun itu makin terasa sebagai anugerah tak terduga.
Adalah Messi yang membantunya memahami sisi sepak bola lebih dalam, bagaimana seorang pemain elit tidak hanya bersinar dalam momen gemerlap, tapi juga bagaimana ia menghadapi tekanan, tetap rendah hati, terus belajar, dan tetap manusiawi. Mbappe menyebut bahwa pelajaran ini menjadi modal emosional dan profesional yang penting untuk kariernya selanjutnya.
•Dampak ke Karier Mbappé Selanjutnya
Baca Juga:Mbappe Bela Yamal: “Biarkan Dia Hidup” Rivalitas di Lapangan, Empati di Luar StadionMessi Pecahkan Rekor Lagi! La Pulga Resmi Jadi Raja Asis di Sepak Bola Internasional
Kini, meskipun sudah pindah ke Real Madrid, Mbappe sering kali terlihat membawa gaya pikir yang dipengaruhi oleh masa-masa bermainnya dengan Messi. Cara ia membaca situasi dalam pertandingan, cara ia menjaga ritme latihan, dan sikapnya terhadap rekan satu tim, banyak pengamat mencatat bahwa Mbappe sekarang lebih matang, lebih sabar, dan lebih menghargai peran individual dalam konteks kolektif. Semua ini, menurut Mbappe sendiri, sedikit banyak dipengaruhi oleh Messi.
Kesimpulan
Pengalaman Kylian Mbappe bermain bersama Lionel Messi di PSG bukan sekadar kisah kolaborasi antara dua pemain top dunia. Lebih daripada itu, itu adalah bagian dari perjalanan manusiawi, tentang impian yang tidak terduga, tentang kebesaran karakter, tentang bagaimana kita bisa belajar dari yang terbaik, bahkan ketika kita berpikir kita sudah berada di puncak.
Bagi Mbappe, dua tahun itu adalah hadiah. Hadiah yang tidak hanya memberi sorotan, tapi memberi pembentukan diri. Sebuah waktu di mana ia menyadari bahwa sepak bola lebih dari sekadar penghargaan, gol, atau gelar, tapi bagaimana kita menghormati lawan, bagaimana kita tumbuh bersama, dan bagaimana persahabatan dan respek bisa lahir dari kompetisi dan perjuangan.