RADARCIREBON.TV- Jagat sepak bola Indonesia kembali diramaikan oleh satu nama besar, Shin Tae-yong.
Setelah PSSI menyatakan telah mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia, rumor soal kembalinya pelatih asal Korea Selatan ini mencuat dengan keras. Kabar tersebut disambut antusias sekaligus skeptis oleh berbagai pihak, dari pengamat hingga suporter Merah Putih.
Lantas, seberapa kuat peluang STY (singkatan Shin Tae-yong) kembali? Apa yang dia katakan sendiri? Dan apa tantangan besar yang harus dihadapi?
Baca Juga:Andre Rosiade Bongkar Sebab shin Tae Yong Dipecat dari Timnas IndonesiaShin Tae-yong Bongkar Fakta di Balik Isu Kasar ke Pemain Ulsan!
Dari Keluarnya Kluivert ke Desakan Publik
Pada 16 Oktober 2025, PSSI secara resmi menyepakati penghentian kerja sama dengan Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya. Keputusan ini memicu perdebatan luas, terutama karena Kluivert baru memimpin tim tidak begitu lama sejak awal 2025. Dalam ruang kosong itu, nama Shin Tae-yong langsung meroket sebagai kandidat paling populer di kalangan publik, media, dan pengamat.
Warganet ramai menyerukan “Kluivert out, STY in” harapan agar Indonesia kembali merasakan era kepelatihan Shin yang dianggap sudah mengerti karakter pemain, kultur sepak bola, dan sistem federasi. Beberapa tokoh bahkan secara terbuka mendukung wacana ini, seperti Andre Rosiade yang berpendapat bahwa STY sudah “melek tanah air” dan tidak butuh masa adaptasi lama.
Namun, meskipun desakan publik begitu keras, Shin Tae-yong menyatakan bahwa rumor comeback tersebut “sepenuhnya salah.” Dalam wawancara dengan media Korea Selatan (KBS), ia menyebut bahwa ia menghargai penggemar Indonesia tapi tidak ada rencana konkret untuk kembali saat ini.
Pernyataan STY: Respek & Penolakan Halus
Meskipun ia menolak rumor tersebut secara tegas, Shin Tae-yong tidak sepenuhnya menutup pintu. Dalam pernyataannya, STY tetap menyampaikan rasa hormatnya kepada penggemar Indonesia dan mengakui dukungan mereka selama ini. Ia mengatakan bahwa jika PSSI benar-benar menyodorkan tawaran resmi, ia “bisa mempertimbangkan” kembali ke Indonesia.
Dalam wawancara eksklusif, ia juga menyebut pencapaian terbaiknya saat memimpin Timnas Indonesia seperti kemenangan atas Arab Saudi 2-0 dan hasil imbang 0-0 melawan Australia, sebagai bukti bahwa era kepelatihannya punya momen gemilang. Namun, ia juga menolak kritik bahwa taktiknya tidak cocok untuk kompetisi Liga Korea ketika ia memimpin Ulsan HD, menyatakan bahwa penilaian negatif seringkali tidak mempertimbangkan konteks internal klub.