RADARCIREBON.TV- Setelah 18 tahun absen dari kasta tertinggi sepak bola Indonesia, PSIM Yogyakarta kembali ke panggung BRI Super League musim 2025/2026 membawa mimpi dan ambisi yang begitu besar.
Laskar Mataram, julukan PSIM, tidak hanya berusaha bertahan, mereka ingin membuat gebrakan kuat, tampil kompetitif, dan membuktikan bahwa status promosi bukanlah beban, melainkan motivasi.
Kebangkitan yang Lama Dinanti
PSIM Yogyakarta terakhir kali tampil di kasta tertinggi (format lama Divisi Utama / Liga Super Indonesia) pada musim 2007-2008. Selepas itu, timpang dan kegagalan demi kegagalan selalu memupus harapan mereka untuk kembali mendaki. Namun kemenangan di Liga 2 musim 2024-2025 akhirnya mengantarkan PSIM ke kursi Liga 1 (Super League) musim ini.
Baca Juga:Persita Tangerang Siap Hadapi PSIM Jogja di Pekan ke-9 Super League 2026Prediksi Persita Tangerang vs PSIM Yogyakarta di Liga Super 2025: Momentum Tuan Rumah
Promosi tersebut menjadi momen penting bagi klub, fans, dan seluruh elemen manajemen. Tidak hanya agar PSIM bisa “pulih” ke posisi yang seharusnya, tapi juga agar mereka bisa membangun fondasi agar ke depannya tidak sekadar muncul sebagai tim yang bolak-balik antara dua kasta.
Persiapan yang Matang & Ambisi Realistis
Agar bisa bersaing, PSIM tidak tinggal diam. Mereka melakukan perombakan besar pada skuadnya. Hingga pekan kedua kompetisi, klub sudah mendatangkan sekitar 19 pemain baru, termasuk beberapa pemain asing berpengalaman dan nama-nama lokal yang punya jam terbang di Liga 1. Targetnya jelas, memiliki kedalaman skuad yang mampu menghadapi tantangan musim panjang dan keras di Super League.
Pelatih PSIM, Jean Paul van Gastel, juga menempatkan mentalitas dan mindset sebagai fokus utama. Tidak hanya kesiapan fisik dan taktis, tekanan psikologis, bermain di kandang lawan, serta konsistensi performa di setiap laga dianggap sangat krusial.
•Debut yang Gemilang
PSIM memulai kiprahnya di Liga 1 dengan gemilang. Laga pembuka melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo berakhir dengan kemenangan tipis 1-0. Kemenangan perdana ini menjadi sinyal bahwa nada calon pesaing harus mulai diperhitungkan.
Tak hanya di kandang sendiri, PSIM juga tampil kuat sebagai tim tandang. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak gentar ketika harus meredam tekanan lawan di markas musuh. Rekor tandang mereka sejauh ini sangat impresif, bahkan disebut-sebut sebagai “raja tandang sementara”.