Area peralihan antara tangan dan bulu atau area yang sangat tipis (jari-jari) sering menjadi titik lemah dalam hasil AI.
•Etika & Persepsi
1. Autentisitas vs manipulasi
Foto seperti ini bisa menimbulkan kebingungan, apakah ini peristiwa nyata atau rekayasa AI? Jika disebarkan tanpa klarifikasi, beberapa mungkin merasa tertipu.
2. Potensi mispersepsi
Dalam konteks jurnalistik atau saat digunakan untuk propaganda, foto dramatis seperti ini bisa disalahgunakan.
3. Hak cipta objek hewan / modeling
Baca Juga:Tanpa Visa dan Tiket Pesawat! Yuk Coba 16 Prompt Gemini AI Biki Fotomu Kayak Lagi Liburan ke JepangSepatu Kusam? Begini Cara Ajaib Gemini AI Bikin Kaki Kamu Tetap Kece di Foto!
Jika model harimau dalam AI didasarkan pada tangkapan foto / lukisan yang punya hak cipta, penggunaan elemen serupa bisa memunculkan isu IP (hak kekayaan intelektual).
~Dampak Lanjutan: Bagaimana Visual Semacam Ini Membentuk Persepsi
Foto-foto sensasional buatan AI seperti “memeluk harimau” memperluas batas visual yang kita anggap “masuk akal.” Di media sosial, ekspektasi visual terhadap gambar semakin meningkat “Kalau terlalu ‘biasa’, dianggap biasa saja” padahal “luar biasa” sekarang bisa dicapai dengan prompt teks dan editing AI.
Hal ini juga mendorong pertanyaan: apa yang berarti “realitas” dalam citra digital? Jika seseorang bisa muncul dalam setting ekstrem tanpa benar-benar berada di sana, seberapa penting keaslian visual dibanding storytelling?
Bahkan di industri profesional edit foto/grafis, ada tren baru, tools seperti Adobe Photoshop kini memperkenalkan fitur generatif yang membantu menyelaraskan elemen baru ke dalam foto secara natural, misalnya fitur “Harmonize” yang menyesuaikan tone objek baru agar menyatu dengan latar.
•Contoh Kisah dan Reaksi
Seorang kreator digital di kota besar menggunakan Gemini untuk membuat foto dirinya memeluk harimau putih, latar istana kuno, sinar matahari keemasan. Dia mem-postingnya sebagai “karya seni, bukan dokumentasi.” Namun banyak yang tidak tahu, beberapa percaya itu foto nyata, ada juga yang bertanya apakah ia pernah ke kebun binatang atau sirkus. Kepala komentar di media sosial: “seram tapi keren,” “gaya aksi Hollywood,” “merepresentasikan imajinasimu.”