RADARCIREBON.TV- Arne Slot, manajer Liverpool yang kini mendapat sorotan tajam, kembali menegaskan bahwa timnya tidak akan mengikuti tren permainan “long-ball” yang mulai marak dipakai oleh beberapa klub di Premier League.
Menurut Slot, gaya bermain seperti itu tidak cocok untuk tim yang bercita-cita menjadi juara.
Kenapa Long-Ball Semakin Marak?
Dalam beberapa pekan terakhir, statistik pertandingan di Liga Inggris menunjukkan adanya perubahan gaya permainan. Umpan pendek dan penguasaan bola secara dominan makin berkurang, sementara banyak tim mulai menggunakan umpan jauh, lemparan panjang, tendangan gawang panjang dan strategi bola kedua (second ball) untuk mendikte permainan.
Baca Juga:Liverpool Kalah Lagi di Menit Akhir, Arne Slot Tegaskan: Tak Perlu PanikLiverpool Kalah Dengan Galatasaray Ini Menurut Arne Slot Penyebeb Kekalahan Liverpool
Tren ini umumnya dipakai oleh tim yang menghadapi lawan kuat; mereka mencoba menciptakan tekanan melalui bola-bola panjang dan bola-bola kedua daripada membangun serangan dari belakang dengan penguasaan bola tinggi.
Pernyataan Kuat dari Slot
Slot mengatakan bahwa gaya long-ball dan memperebutkan bola kedua bukanlah resep kemenangan dalam liga utama dalam 10, 15 atau 20 tahun terakhir. Liverpool, menurutnya, tidak akan berubah ke arah tersebut meskipun banyak tekanan dan ekspektasi tinggi.
Dia mengakui bahwa ada argumen mengapa beberapa klub merasa opsi long-ball lebih aman atau lebih praktis, terutama saat menghadapi tim-tim dominan seperti Manchester City, Arsenal, atau Chelsea. Tetapi tetap saja, menurut Slot, tim-tim yang ingin menjadi juara harus mempertahankan filosofi penguasaan bola, intensitas, dan kombinasi serangan, bukan hanya bertahan dan berharap dari bola jauh.
•Kontras dengan Pendekatan Lawan
Slot juga menyebut pertandingan melawan tim seperti Newcastle sebagai contoh betapa frustrasinya menghadapi lawan yang memilih permainan anti-taktik, memakai bola mati, lemparan ke dalam panjang, dan bola-bola jauh, meski dianggap tidak elegan secara estetika. Tetapi menurutnya, ini bukan cara yang berkelanjutan untuk mencapai gelar besar.
Misalnya, saat menghadapi Newcastle, Liverpool mengalami tekanan dari bola-bola panjang dan bola kedua yang memaksa tim Slot bekerja ekstra dalam pertahanan. Meski begitu, Slot menolak untuk mengikuti gaya itu sebagai pola permanen.
•Dampak pada Filosofi Liverpool