Beranjak ke papan tengah, Arema FC, Bali United, dan PSIM Yogyakarta sama-sama mengoleksi 12 poin. Ketiganya bersaing ketat untuk memperbaiki posisi dan menembus lima besar. Sementara itu, Bhayangkara FC, Persebaya Surabaya, dan Persik Kediri memiliki poin identik, yakni 10, menandakan betapa rapatnya persaingan di tengah klasemen.
Di sisi lain, zona bawah klasemen mulai mengkhawatirkan bagi beberapa tim. Persis Solo dan PSBS Biak hanya mampu meraih lima poin dari delapan laga, membuat keduanya tertahan di peringkat ke-16 dan 17. Adapun Semen Padang FC menjadi juru kunci dengan empat poin serta selisih gol -7. Jika tren negatif ini berlanjut, peluang mereka bertahan di kasta tertinggi semakin menipis.
Dengan jadwal padat dan performa yang terus berfluktuasi, pekan-pekan berikutnya diprediksi akan semakin panas. Fokus utama tertuju pada apakah Borneo FC mampu mempertahankan rekor sempurna mereka, serta bagaimana Persib dan Persita menjaga konsistensi untuk tetap dalam jalur perebutan gelar juara.
Baca Juga:Berguinho Siap Panaskan Lini Serang Persib, Targetkan Gol Perdana di AFC Champions League Two!Derby Melayu Panaskan AFC Champions League Two, Persib dan Selangor FC Siap Adu Gengsi!
Musim baru BRI Super League 2025/2026 jelas menghadirkan persaingan yang ketat, di mana setiap poin menjadi krusial dalam menentukan siapa yang akan bertahan di puncak dan siapa yang harus berjuang di dasar klasemen. Drama dan kejutan di liga domestik ini sepertinya baru saja dimulai.