IOC dan Indonesia: Siapakah Ketua IOC dan Apa Saja Sanksi yang Akan Diberikan?

IOC
IOC (olympics.com)
0 Komentar

Olimpisme sendiri merupakan filosofi yang menyeimbangkan kualitas fisik, pikiran, dan kehendak melalui olahraga, kebudayaan, dan pendidikan. Filosofi ini memiliki tiga prinsip utama, yakni unggul, bersahabat, dan hormat.

Dalam laman resmi Olimpiade, IOC disebut memiliki tugas utama sebagai berikut:

  • Mengawasi, mendukung, dan memantau penyelenggaraan Olimpiade,
  • Memastikan kelancaran Olimpiade,
  • Memastikan kepatuhan aturan Piagam Olimpiade dan Kontrak Tuan Rumah Olimpiade.

IOC kini dipimpin oleh Kristy Coventry, seorang politisi dan mantan atlet renang asal Zimbabwe. Ia merupakan warga keturunan pemukim kulit putih di negara tersebut ketika era penjajahan Inggris Raya.

Baca Juga:Hasil Babak 16 Besar French Open 2025, Kamis 23 Oktober: Alwi Berjaya dan Tembus 8 BesarHasil Pertandingan Persib vs Selangor FC: Kemenangan 2-0, Maung Bandung ke Puncak Klasemen ACL Two 2025

Di IOC, Kristy Coventry menjabat sebagai presiden sekaligus anggota Dewan Eksekutif.

Dampak Sanksi IOC terhadap Indonesia

Sanksi pencoretan Indonesia dari bidding tuan rumah Olimpiade merupakan salah satu sanksi yang diberikan IOC ke Indonesia imbas pembatalan visa atlet Israel.

Selain sanksi tersebut, pernyataan IOC juga menyiratkan sejumlah sanksi lainnya.

Dampak lain dari pemberian sanksi IOC terhadap Indonesia adalah bahwa Indonesia berpeluang tidak bisa menjadi tuan rumah bagi ajang olahraga tingkat internasional.

Hal tersebut dikarenakan IOC menyerukan federasi olahraga internasional lainnya untuk tidak menyelenggarakan ajang dan konferensi olahraga di Indonesia.

“Merekomendasikan kepada semua federasi internasional untuk tidak menyelenggarakan ajang atau pertemuan olahraga internasional apa pun di Indonesia,” tulis IOC.

Selain itu, peristiwa ini memengaruhi kontrak tuan rumah penyelenggara Olimpiade. IOC meminta agar kontrak tersebut memasukkan klausul yang menjamin bahwa tuan rumah akan memberikan akses ke seluruh atlet yang berlaga.

Sebenarnya, konflik antara Indonesia dengan IOC bukan kali ini saja terjadi. Hal serupa juga pernah terjadi ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962.

Baca Juga:Mau Foto ala Traveler Alam! Yuk Coba 16 Prompt Gemini AI Berlatar Air Terjun yang Realistik dan MenawanKlasemen dan Hasil UCL 2025/2026 Matchday 3: Top Skor Terbaru dan Siapa Pemucak Grup?

Kala itu, Presiden pertama RI Sukarno tidak mengizinkan dua negara berlaga dalam ajang olahraga benua Asia itu, yakni Taiwan karena konflik dengan Tiongkok dan Israel karena konflik dengan Palestina.

Akibatnya, Indonesia disanksi oleh IOC. Keikutsertaan Indonesia dalam ajang Olimpiade ditangguhkan pada 7 Februari 1963.

Alasan sanksi tersebut pun serupa, Indonesia dianggap tidak bisa netral dan telah mencampuradukkan olahraga dengan politik.

0 Komentar