Pep Guardiola Akui Keberadaan Haaland Bikin Julian Alvarez Sulit Bertahan di Manchester City

Erling Haaland bersama pelatihnya
Foto: Instagram resmi Premier League
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, secara terbuka mengungkapkan rasa rindunya terhadap mantan anak asuhnya, Julian Alvarez, yang kini tampil gemilang bersama Atletico Madrid. Striker asal Argentina itu menjadi salah satu pemain paling bersinar di bawah asuhan Diego Simeone, berkat performanya yang konsisten di LaLiga dan kompetisi Eropa.

Dalam dua musim terakhir, Alvarez menjelma menjadi pemain kunci bagi Los Rojiblancos. Ia tidak hanya menjadi pencetak gol andalan, tetapi juga motor penggerak serangan berkat kecerdasan taktik dan pergerakannya tanpa bola. Guardiola mengaku bangga sekaligus menyesal melihat perkembangan pesat pemain yang sempat menjadi bagian penting dari keberhasilan Manchester City meraih treble pada musim 2022/2023.

Dalam sesi konferensi pers, Guardiola mengenang masa-masa saat ia harus mengambil keputusan sulit dalam menentukan susunan pemain utama. “Kalian pasti masih ingat saat kami meraih treble. Ada beberapa pemain luar biasa yang duduk di bangku cadangan. Salah satunya adalah Aymeric Laporte, dan tentu saja Julian Alvarez. Mereka pemain hebat yang ingin saya pertahankan, namun keinginan untuk mendapatkan waktu bermain lebih banyak membuat mereka memilih pergi,” ujar Guardiola.

Persaingan Ketat dengan Haaland

Baca Juga:Tyronne del Pino Samai Gustavo Almeida di Daftar Top Skor Liga 1, Persib Makin Dekat ke Gelar JuaraPersebaya Siap Bangkit Usai Ditaklukkan Persija, Eduardo Perez: Kami Sudah Belajar dari Kesalahan!

Guardiola juga menegaskan bahwa keberadaan Erling Haaland menjadi faktor utama yang membuat Alvarez kesulitan mendapatkan tempat reguler di lini depan City. “Julian harus bersaing dengan Erling, yang merupakan striker luar biasa. Itu bukan hal yang mudah. Sekarang dia berada di salah satu klub terbaik di dunia, Atletico Madrid, dengan pelatih hebat dan rekan-rekan berkualitas. Dia bermain luar biasa di sana,” tutur Guardiola.

Pelatih asal Spanyol itu juga tidak menutup kemungkinan untuk kembali bekerja sama dengan Alvarez di masa depan. “Tentu saya akan senang jika bisa melatihnya lagi suatu hari nanti. Tapi saya memahami keputusannya untuk pergi. Ia ingin mengembangkan dan mencari tantangan baru,” tambahnya.

Kebangkitan Alvarez di Bawah Diego Simeone

Kepindahan ke Atletico Madrid ternyata menjadi titik balik dalam karier Alvarez. Di bawah bimbingan Simeone, ia berkembang menjadi penyerang serba bisa yang agresif dan bermental juara. Jika di Manchester City ia lebih sering menjadi pelapis Haaland atau bermain di posisi lebih dalam, maka di Atletico ia menjadi ujung tombak utama yang diberi kebebasan penuh dalam menyerang.

0 Komentar