RADARCIREBON.TV – Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers sesungguhnya telah dilirik oleh salah satu kasta tertinggi Liga Belanda, NEC Nijmegen.
Akan tetapi, lantaran konflik yang terjadi antara FC Twente dengan Hilgers, proses transfer ini pun menjadi terhalang.
Direktur Teknik (Dirtek) NEC Nijmegen, Carlos Aalbers mengungkapkan Mees Hilgers menjadi sosok pemain yang layak untuk memperkuat timnya, termasuk mengisi skema 3 bek sejajar pada lini pertahanan agar semakin kokoh.
Baca Juga:Konflik di FC Twente, Striker Ungkap Sisi Lain Mees Hilgers, Dia Pribadi yang IstimewaBek Timnas Indonesia Mees Hilgers Angkat Kaki dari Twente, Nilai Rugi Klub Capai Rp187 Miliar
“Mees Hilgers cocok dengan profil kami. Kami bermain dengan tiga bek tengah. Mees Hilgers menjadi pilihan yang sangat baik untuk bek kanan dari ketiga bek tersebut,” kata Carlos Aalbers
Tetapi sayangnya, ketertarikan NEC Nijmegen malah menemui jalan buntu. Hal ini disebabkan macetnya negosiasi antara FC Twente dengan Mees Hilgers tentang perpanjangan kontrak, keinginan klub lain untuk merekrut sang pemain pun menjadi sangat susah.
NEC Nijmegen sesungguhnya telah membuka komunikasi dengan Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer tentang ketertarikan menggunakan jasa Mees. Akan tetapi, FC Twente kembali menegaskan sikapnya perihal negosiasi kontrak dengan sang pemain.
FC Twente sesungguhnya berniat untuk melepas Hilgers. Tetapi, bek 24 tahun itu harus bersedia memperpanjang kontraknya terlebih dahulu. FC Twente juga tak ingin meminjamkan Hilgers. Bahkan, opsi pembelian juga tidak tersedia selama kontrak belum diperpanjang.
“Kami tertarik. Saya juga telah menelepon Jan Streuer, tetapi FC Twente sangat jelas tentang posisi mereka. Jadi itu jelas. Posisi mereka adalah dia harus memperpanjang kontraknya. Sebelum itu, mereka tidak akan mempertimbangkan hal lain. Saat Hilgers sudah memperpanjang kontrak, FC Twente akan menetapkan nilai transfer yang bisa kami bayar,” jelas Carlos Aalbers.
Di sisi lain, pengamat sepak bola Belanda, Rene Wagelaar, menyayangkan sikap kedua pihak, baik itu FC Twente dan juga kubu Mees Hilgers, yang sama-sama keras kepala sehingga berujung kebuntuan dalam proses perpanjangan kontrak sang pemain.
“Mereka dua kubu yang sangat keras kepala. Anda tidak bisa memecah belah mereka. FC Twente selalu bisa memanfaatkan pemain bagus seperti Hilgers karena Max Bruns cedera. Bayangkan jika terjadi sesuatu pada Ruud Nijstad atau Robin Pröpper, maka lini belakang Anda akan kosong. Memang ada Stav Lemkin, tapi saya ragu. Hilgers yang bugar, tentu saja, berharga bagi Twente,” papar Rene Wagelaar.