RADARCIREBON.TV – Langkah Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia harus terhenti di ronde keempat setelah menelan kekalahan dari Arab Saudi dan Irak. Hasil negatif tersebut membuat pelatih kepala Patrick Kluivert beserta seluruh stafnya dihentikan dari jabatannya.
Dalam dua laga terakhir, skuad Garuda tumbang 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak. Kekalahan beruntun itu memicu kemarahan suporter yang menilai sejumlah pemain tampil buruk dan melakukan kesalahan fatal di lapangan. Beberapa nama seperti Marc Klok, Yakob Sayuri, Beckham Putra, hingga Rizky Ridho menjadi sasaran kritik keras dari publik.
Namun, mantan pemain Timnas Indonesia Greg Nwokolo menilai bahwa menyalahkan pemain bukanlah langkah yang bijak. Menurutnya, tanggung jawab terbesar atas hasil tim tetap berada di tangan pelatih yang menentukan strategi dan komposisi pemain.
Baca Juga:Man of the Match Chelsea vs Ajax Amsterdam: Estevao Willian Tampil Gemilang di Stamford BridgeMasih Murka, Arne Slot Kembali Menyindir Strategi Manchester United yang merugikan Liverpool
Greg menjelaskan bahwa setiap keputusan pelatih didasari pertimbangan dan analisis yang matang sebelum pertandingan. Ia mencontohkan laga melawan Arab Saudi, di mana seharusnya Calvin Verdonk menjadi starter, namun absen karena sakit. Kondisi itu membuat Kluivert menurunkan Marc Klok, yang sebelumnya tampil cukup baik saat uji coba kontra China Taipei.
“Kalau Calvin sehat, mungkin komposisinya berbeda. Tapi pelatih memilih Klok karena melihat performanya tidak buruk sebelumnya. Beckham dan Yakob juga tampil bagus di liga, jadi mereka layak mendapat kesempatan. Kalau hasilnya imbang atau menang, orang juga tidak akan menyalahkan mereka. Intinya, pemain hanya menjalankan instruksi pelatih,” ujar Greg dalam podcast Jebreeet Media.
Ia juga menyoroti strategi Kluivert yang memilih formasi empat bek saat menghadapi Arab Saudi. Menurutnya, keputusan itu menunjukkan sikap terlalu percaya diri. “Padahal, kalau kita main lebih hati-hati dan ambil dua hasil imbang saja, peluang lolos masih terbuka,” tambah pemain berusia 39 tahun tersebut.
Lebih lanjut, Greg menilai bahwa kesalahan dalam sepak bola tidak bisa dibebankan pada individu tertentu. Ia menegaskan bahwa sepak bola adalah permainan kolektif di mana hasil dipengaruhi banyak faktor, termasuk strategi pelatih dan kerja sama tim.
