RADARCIREBON.TV- Tren berfoto dengan mengenakan gaun indah di dalam gedung mewah kini menjelma menjadi fenomena global yang tidak sekadar menonjolkan keanggunan, tetapi juga menyingkap sisi baru dari budaya digital modern.
Dalam era kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih, banyak pengguna media sosial berlomba-lomba membuat potret mereka tampil glamor seolah sedang menghadiri pesta megah, gala dinner, atau pemotretan eksklusif, padahal sebagian besar hanya hasil editan AI.
Fenomena ini tak hanya menandai kemajuan teknologi visual, tetapi juga mencerminkan kebutuhan sosial masyarakat modern akan citra ideal dan ekspresi diri yang semakin estetik.
Baca Juga:Bisa Nongkrong Sampai Subuh: Gemini AI Buktikan Anak Strict Parents Juga Punya Kebebasan DigitalTiduran Tenang di Atas Laut Tanpa Tenggelam, Padahal Hanya Hasil Keajaiban Gemini AI
Awal Mula Tren: Dari Fantasi ke Realitas Virtual
Tren ini bermula di platform seperti TikTok, Instagram, dan Pinterest pada pertengahan 2025. Awalnya, sejumlah kreator konten menampilkan hasil edit foto mereka dengan gaun mewah dan latar gedung seperti ballroom, kastil, atau aula besar bergaya Eropa.
Berbekal generator gambar seperti Google Gemini AI, Leonardo AI, Bing Image Creator, hingga Midjourney, siapa pun kini bisa “berpakaian bak ratu” hanya dari foto biasa. Cukup unggah satu potret, ketik prompt seperti.
“A woman wearing a luxurious ball gown standing in a grand hall with chandeliers, marble floor, golden walls, cinematic lighting.”
Hasilnya pun menakjubkan. Dalam hitungan detik, AI menciptakan gambar hiper-realistis seolah pemilik foto benar-benar sedang berpose di tengah ballroom megah, lengkap dengan pantulan cahaya di lantai marmer dan detail lipatan gaun yang nyaris sempurna.
Sejak saat itu, tagar seperti #AIGownEdit, #DigitalPrincess, dan #AIinFashion pun merajai lini masa, dengan jutaan unggahan yang menampilkan transformasi luar biasa.
Daya Tarik: Antara Elegansi, Imajinasi, dan Eksperimen
Mengapa tren ini begitu digandrungi, terutama oleh kaum muda dan pecinta fashion? Jawabannya terletak pada perpaduan antara fantasi dan kebebasan berekspresi.
1. Akses terhadap kemewahan yang terjangkau
Tidak semua orang bisa menyewa ballroom atau membeli gaun couture senilai puluhan juta rupiah. Dengan AI, pengalaman itu bisa dirasakan tanpa biaya besar.
2. Kecantikan yang bisa disesuaikan
