RADARCIREBON.TV Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII meninggal dunia hari ini. Raja Keraton Surakarta Sri Susuhunan Pakubuwono XIII disebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit sejak September 2025. Pakubuwono XIII meninggal dunia hari ini.
Kabar duka wafatnya Pakubuwono XIII dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradotodiningrat. Ia menyebut Raja Keraton Solo meninggal pagi ini.
Pakubuwono XIII dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradotodiningrat. Ia menyebut Raja Keraton Solo meninggal pagi ini.
Baca Juga:Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Penyitaan Aset Terkait Kasus Korupsi Tata Kelola Timah Harvey MoeisAldy Fairuz Gugat Cerai Angbeen Rishi Setelah 5 Tahun Menikah
Awal Kehidupan dan Latar Belakang Keluarga
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama kecil Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi. Ia merupakan putra sulung dari Paku Buwono XII, raja Keraton Solo sebelumnya.
PB XII diketahui memiliki enam istri dan 35 anak, sehingga persoalan penerus takhta menjadi sangat kompleks. Sejak kecil, Hangabehi tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi tata krama bangsawan dan nilai-nilai luhur budaya Jawa.
Sebelum dinobatkan menjadi raja, ia telah aktif dalam urusan adat istana dan kehidupan internal keraton. Sebagai putra tertua, Hangabehi dianggap sebagai calon pewaris takhta yang sah. Namun, situasi menjadi rumit setelah PB XII wafat pada 11 Juni 2004 dan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-raja Mataram, Imogiri, Yogyakarta.
Konflik Suksesi di Keraton Solo
Wafatnya PB XII memicu perpecahan di tubuh keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta. Dua tokoh muncul sebagai calon penerus takhta, yakni KGPH Hangabehi dan adiknya, KGPH Tejowulan.
Dalam rapat Forum Komunikasi Putra Putri (FKPP) PB XII pada 10 Juli 2004, keluarga menetapkan Hangabehi sebagai penerus dan merencanakan penobatan pada 10 September 2004. Namun sebelum acara berlangsung, sebagian keluarga lain justru menobatkan Tejowulan sebagai raja pada 31 Agustus 2004 di Sasana Pumama, Solo.
Perseteruan kian memanas ketika pendukung Tejowulan mendobrak masuk ke lingkungan keraton dan memicu bentrokan yang melibatkan abdi dalem serta bangsawan. Peristiwa tersebut menjadi salah satu konflik paling serius dalam sejarah modern Kasunanan Solo.
Meski demikian, penobatan Hangabehi tetap digelar pada 10 September 2004 di Bangsal Manguntur Tangkil, Sitihinggil Lor. Acara itu dihadiri para bangsawan, perwakilan kerajaan daerah, hingga duta besar negara sahabat, yang menegaskan legitimasi Hangabehi sebagai Paku Buwono XIII.
