Menu MBG Di SDN Argapura Diduga Basi Dan Berisi Ulat – Video

Menu MBG Di SDN Argapura Diduga Basi Dan Berisi Ulat
0 Komentar

Program Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon kembali jadi sorotan. Sejumlah wali murid SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, menemukan makanan yang terindikasi basi dan berisi ulat. Beruntung, makanan tersebut belum sempat dikonsumsi oleh para siswa.

Menu Makanan Bergizi Gratis di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, diduga basi dan ada ulat di sayuran yang disajikan.

Temuan berawal saat salah seorang wali murid memeriksa menu sebelum dibagikan kepada anak-anak. Dari pantauan di lapangan, sejumlah porsi makanan terlihat sudah berbau menyengat. Bahkan, satu porsi sayuran jenis kacang panjang ditemukan berisi ulat hidup.

Baca Juga:Progres Pembangunan Puskesmas Gunungsari – VideoPengaspalan Jalan Desa Tuk dari Banprov Terkesan Asal-Asalan – Video

Kepala Satuan Penyelenggara Penyedia Gizi (SPPG) Kalijaga Dua, Alvin, membenarkan adanya temuan tersebut. Ia menjelaskan, proses memasak sudah dilakukan sejak pukul tiga dini hari, dan makanan didistribusikan pada pukul tujuh pagi.

Diduga jarak waktu yang panjang menyebabkan sebagian makanan mengalami penurunan mutu. Alvin menambahkan, ulat diduga berasal dari kacang panjang organik yang digunakan tanpa pestisida. Pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi dan meningkatkan standar pengolahan agar kejadian serupa tak terulang.

Sementara itu, salah seorang wali murid, Mila, mengaku langsung mencegah makanan tersebut dibagikan ke siswa. Menurutnya, bau basi tercium jelas dari sayuran, namun menu lain masih terlihat aman.

Di lokasi yang sama, Kepala Puskesmas Sitopeng, Eko Dewantoro, membenarkan adanya indikasi makanan basi. Ia menyebut, aroma yang menyengat sudah menandakan proses pembusukan. Sampel makanan akan dibawa untuk diteliti dan dikoordinasikan dengan Tim Gizi serta Puskesmas wilayah asal SPPG.

Temuan makanan basi di Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi catatan serius bagi pemerintah dan penyedia jasa. Keamanan makanan untuk anak sekolah tak boleh dianggap sepele, karena di dalam setiap suapan terdapat taruhan kesehatan dan kepercayaan publik.

0 Komentar