RADARCIREBON.TV – Calvin Verdonk terus menunjukkan kemajuan yang luar biasa sejak bergabung dengan Lille. Bek kiri yang juga menjadi tulang punggung Timnas Indonesia ini kini tidak hanya dikenal karena kemampuannya dalam bertahan, tetapi juga karena sumbangannya dalam menciptakan peluang mencetak gol. Perubahan fungsi ini menunjukkan transisi yang signifikan dari sosok defensif menjadi pemain yang aktif dalam menyerang di tingkat Eropa.
Ketika menghadapi PAOK di Liga Europa 2025/2026, Verdonk tampil mengesankan meskipun timnya harus menerima kekalahan 3-4. Dua dari tiga gol Lille pada pertandingan itu dihasilkan dari skema set-piece yang ia laksanakan. Ketepatan umpan silang dari tendangan sudut yang berujung gol menunjukkan kemampuan teknik yang tinggi serta ketenangan Verdonk dalam mengontrol bola pada saat-saat genting. Ini membuktikan bahwa ia kini memiliki peran penting dalam mengatur serangan skuad asuhan Bruno Genesio.
Statistik pun memperkuat perubahan ini. Menurut data resmi UEFA, Verdonk berhasil mencatatkan akurasi umpan hingga 92 persen dalam pertandingan melawan PAOK, menciptakan satu assist, satu umpan kunci, serta dua usaha tembakan dari jarak jauh. Catatan ini menunjukkan bahwa kontribusinya tidak sebatas pada aspek defensif, tetapi juga memberikan pengaruh yang nyata dalam fase serangan Lille.
Baca Juga:Strategi I. League Mengubah Citra Sepak Bola Indonesia Menjadi Hiburan KeluargaKolaborasi I. League dan Komunitas Suporter Melalui Divisi Fans Engagement: Solusi Jangka Panjang untuk Revita
Jika dibandingkan dengan waktu bermainnya di NEC Nijmegen, peningkatan performa Verdonk sangat mencolok. Saat masih membela klub di Eredivisie, ia lebih banyak terfokus pada aspek bertahan tanpa terlalu berperan dalam menciptakan peluang. Namun, di Lille, perannya berkembang pesat. Ia kini lebih leluasa untuk menyerang, memberikan umpan silang yang tepat, dan mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor set-piece dari sisi kiri.
Pelatih Bruno Genesio tampaknya menyadari potensi besar yang dimiliki pemain berusia 27 tahun ini. Dengan disiplin dan kemampuan membaca permainan yang baik, Verdonk dapat menyeimbangkan perannya sebagai bek sekaligus penggagas serangan. Penampilan konsisten yang ia tampilkan menjadikannya salah satu komponen penting dalam strategi Lille musim ini.
Transformasi Calvin Verdonk tidak hanya merefleksikan pertumbuhan pribadi, tetapi juga menunjukkan kemampuan pemain Indonesia untuk bersaing dan menyesuaikan diri di tingkat Eropa. Jika ia dapat mempertahankan konsistensinya, tidak mustahil ia akan menjadi salah satu bek kiri yang paling produktif di kompetisi benua ini musim ini.
