Api Semangat di Dada Generasi: Hari Pahlawan 2025 dan Gerakan "Pahlawanku Teladanku"

Upacara hari pahlawan
Foto : @presidenrepublikindonesia
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Hari ini, Senin 10 November 2025, Indonesia kembali diselimuti suasana haru dan khidmat dalam peringatan Hari Pahlawan Nasional. Sejak pagi, fokus bangsa tertuju ke Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, di mana Presiden Republik Indonesia memimpin langsung upacara ziarah nasional dan renungan suci. Dalam momentum sakral ini, Presiden didampingi Wakil Presiden, jajaran Kabinet Merah Putih, serta para pimpinan lembaga negara, memberikan penghormatan tertinggi atas jasa-jasa tak terhingga para pahlawan yang telah gugur demi kedaulatan bangsa. Kehadiran para pemimpin negara di TMPNU Kalibata bukan sekadar agenda rutin, melainkan sebuah penegasan komitmen bahwa bangsa ini berdiri kokoh di atas pengorbanan darah dan air mata para pendahulu. Presiden dalam kesempatan itu menyampaikan pesan mendalam, mengingatkan bahwa peringatan Hari Pahlawan tahun ini, dengan tema sentral “Pahlawanku Teladanku: Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”, harus menjadi dorongan nyata bagi setiap warga negara untuk meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam konteks perjuangan masa kini.

Secara serentak, gema Hari Pahlawan terasa di seluruh penjuru negeri, dari Sabang hingga Merauke, mulai dari ziarah nasional di Jakarta hingga upacara penuh makna di berbagai daerah, termasuk di halaman kantor bupati Banggai Kepulauan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Tepat pada pukul 08.15 waktu setempat, seluruh bangsa mengheningkan cipta selama 60 detik sebuah detik refleksi nasional yang menandai momen Pertempuran Surabaya 1945, peristiwa heroik yang menjadi penanda Hari Pahlawan. Dalam amanatnya yang dibacakan serentak di berbagai instansi, termasuk Mabes TNI dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Menteri Sosial menegaskan sebuah narasi penting: medan pertempuran hari ini telah bergeser. Musuh utama bangsa bukan lagi pasukan bersenjata, melainkan tantangan global seperti kemiskinan, ketidakadilan, ancaman bencana, perubahan iklim, hingga erosi moral.

Di lingkungan BMKG, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menggarisbawahi bahwa kerja mereka dalam menyediakan informasi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami adalah wujud perjuangan modern. Sebuah perjuangan tanpa senjata yang bertujuan melindungi nyawa masyarakat dan membangun ketahanan bangsa. Upacara yang berlangsung khidmat di kantor pusat BMKG menjadi cerminan nyata bahwa setiap profesi, mulai dari pengolah data hingga penyampai informasi publik, adalah ladang pengabdian untuk melanjutkan cita-cita luhur para pahlawan. Selama upacara berlangsung di berbagai lokasi, pesan-pesan inspiratif dari Pahlawan Nasional turut dibacakan, menjadi bahan bakar bagi generasi muda. Kutipan dari Nyi Ageng Serang, “Lemah badan bukan alasan untuk tunduk, sebab jiwa bisa lebih tajam dari keris,” dan Sutan Sjahrir, “Kebebasan berpikir adalah bentuk pertama dari kemerdekaan,” adalah contoh kalimat-kalimat yang menginspirasi.

0 Komentar