Masuknya Rodrygo dan Trent Alexander-Arnold di menit ke-75 tak banyak mengubah arah pertandingan. Lejeune dan Mumin menjadi tembok kokoh, memblok hampir setiap ancaman Madrid. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 0-0 tak bergeming.
Usai laga, ekspresi frustrasi tampak jelas di wajah Xabi Alonso. “Kami menciptakan peluang, tapi tidak cukup tajam di depan gawang. Ini pelajaran penting,” ujarnya singkat. Sebaliknya, pelatih Rayo, Inigo Pérez, menyebut hasil ini sebagai “malam sempurna di Vallecas”.
Hasil imbang ini memperpanjang catatan kurang meyakinkan Madrid saat menghadapi tim-tim papan tengah. Lebih buruk lagi, posisi mereka di puncak klasemen kini benar-benar terancam.
Baca Juga:Prediksi Skor Rayo Vallecano vs Real Madrid: Saatnya Madrid Pecah Telur di Kandang LawanReal Madrid Takluk di Tangan Liverpool, Xabi Alonso Frustrasi dengan Penyelesaian Akhir Pemainnya
Dengan hanya mengantongi 31 poin dari 12 laga, Real Madrid kini hanya unggul dua angka dari Barcelona yang duduk di posisi kedua dan belum bermain pada pekan yang sama. Jika Blaugrana menang, puncak klasemen bisa berpindah tangan.
Rayo Vallecano sendiri naik ke peringkat ke-12 dengan 15 poin, mempertahankan rekor kandang impresif melawan tim besar. Sejak awal musim, mereka belum terkalahkan di Vallecas oleh klub “elit” La Liga.
Di Madrid, suara kritik mulai terdengar. Para suporter menyoroti tumpulnya lini depan yang dihuni Mbappé, Vinícius, dan Güler trio yang diharapkan menjadi mesin gol justru macet total.
Meski baru sepertiga musim berjalan, hasil ini bisa menjadi alarm keras bagi Los Blancos. Jika tak segera menemukan solusi, Barcelona siap mengambil alih takhta, sementara Real Madrid harus menelan kenyataan pahit: dominasi bukan jaminan kemenangan.
Statistik Pertandingan
1. Tembakan: Rayo Vallecano 11 – 13 Real Madrid
2. Tembakan Tepat Sasaran: 2 – 5
3. Penguasaan Bola: 49% – 51%
4. Operan: 250 – 365
5. Akurasi Operan: 90% – 89%
6. Pelanggaran: 16 – 10
7. Kartu Kuning: 3 – 2
8. Kartu Merah: 0 – 0
9. Offside: 1 – 1
10. Tendangan Sudut: 5 – 8