•Pelajaran yang Diambil oleh Ferguson
Ferguson sendiri memberikan refleksi yang lebih besar tentang bagaimana menghadapi kegagalan dan penyesalan.
“Failure will happen. Disappointment will happen. It’s part of your life and you can’t let it go without facing it.” (Kegagalan pasti akan terjadi. Kekecewaan pasti akan terjadi. Itu bagian dari hidupmu dan kamu tidak bisa melupakannya tanpa menghadapinya.)
Kata‐kata ini menunjukkan bahwa bagi Ferguson, kegagalan bukan akhir, tetapi bagian dari proses pembelajaran dan identitas.
Baca Juga:Manchester United Hidupkan Kembali Mimpi Lama Sir Alex Ferguson di Bursa Transfer Musim Depan, Apa itu?Kerugian Mega di Old Trafford: Bagaimana Kesalahan Transfer Pasca-Ferguson Menghambat Kebangkitan Man United
Ia juga mengatakan bahwa ia menjadi “better manager after we lost”.
Ini menegaskan bahwa meskipun ia menyesali keputusan atau hasil tertentu, ia tidak membiarkannya menjadi beban yang mematikan, melainkan sebagai pelajaran untuk perbaikan.
•Dampak pada Legacy dan Cara Kita Melihat Sukses
Penyesalan Ferguson menempatkan sesuatu yang penting, bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari jumlah trofi, tetapi juga dari bagaimana suatu keputusan mencerminkan nilai, reputasi, dan konteks yang lebih luas. Untuk seseorang yang telah memenangkan begitu banyak gelar, pengakuan bahwa ada pilihan yang “seharusnya tidak dilakukan” memberi manusiawi pada legenda tersebut.
Beberapa implikasi.
Bagi klub : Keputusan besar yang diambil untuk jangka panjang atau politik luar lapangan bisa berdampak jangka panjang pada persepsi dan nilai klub. Ferguson menyadari ini dan mengaku penyesalan.
Bagi manajer/pelatih : Bahwa manajemen bukan hanya soal memilih pemain dan taktik, tetapi juga soal prinsip, nilai, dan identitas dan saat salah memilih atau mengabaikannya, penyesalan bisa lama dirasakan.
Bagi pengamat dan publik : Penilaian terhadap seorang legenda seperti Ferguson harus mencakup bukan hanya puncak kesuksesan, tetapi juga bagaimana ia menghadapi momen kegagalan, tekanan, dan keputusan yang kontroversial.
Kesimpulan
Sir Alex Ferguson mungkin tidak pernah mencetak gol di Piala Dunia sebagai pemain atau manajer tim nasional Inggris, namun penyesalannya yang terdalam justru terkait keputusan besar dalam karier klub, yang secara geopolitik juga terkait dengan sepak bola global dan hosting Piala Dunia. Ia mengakui bahwa keputusan menarik United dari FA Cup demi mendukung bid Inggris untuk Piala Dunia 2006 adalah salah satu hal yang paling ia sesali dalam kariernya.
