Hal ini menegaskan bahwa keputusan akan bergantung pada kesehariannya: apakah ia bisa berada di puncak performa dan apakah kehadirannya benar-benar akan menambah nilai bagi tim.
Mengapa Piala Dunia 2026 spesial, namun menuntut?
Messi juga menyoroti bahwa edisi 2026 akan memiliki karakteristik khusus.
“Being on the field again is spectacular, we’re coming off winning the last World Cup and being able to defend it is extraordinary.” (Kembali ke lapangan adalah hal yang spektakuler, kami baru saja memenangkan Piala Dunia terakhir dan mampu mempertahankannya adalah hal yang luar biasa.)
Piala Dunia 2026 akan memperluas jumlah peserta, memiliki perjalanan turnamen yang lebih panjang, dan tentu menguras fisik serta mental secara luar biasa.
Baca Juga:Kunjungan Emosional! Lionel Messi Diam-Diam Sambangi Camp Nou dan Kirim Pesan Rindu MendalamCurahan Hati Sang Mega Bintang! Messi Blak-blakan Ungkap Masa Awal di PSG Penuh Gejolak Emosi
Di tengah ini, Messi harus mempertimbangkan bahwa musimnya di MLS serta persiapan pramusim akan sangat berbeda dibandingkan pemain yang berkompetisi di Eropa.
Apa arti keputusan bagi Argentina dan Messi sendiri?
Bagi Argentina : Jika Messi benar-benar mundur dari turnamen ini, maka generasi tim “juara dunia” 2022 harus segera bersiap melakukan regenerasi. Kaptennya telah memberi sinyal bahwa ia tidak akan memaksa diri jika tidak 100% siap.
Bagi Messi secara pribadi : Ia telah meraih nyaris segala trofi di klub dan timnas, gelar Liga Champions, Ballon d’Or, Copa America, serta Piala Dunia Qatar 2022. Meninggalkan panggung tertinggi dengan catatan siap tempur, bukan karena terpaksa menjadi narasi yang sangat layak bagi legenda seperti dirinya.
“I go day by day, match by match. I haven’t made a decision yet about the World Cup.” (Saya menjalani hari demi hari, pertandingan demi pertandingan. Saya belum membuat keputusan tentang Piala Dunia.)
•Skema waktu hingga Piala Dunia
Akhir musim 2025 untuk Inter Miami menjadi salah satu penentu, kondisi fisik Messi akan dievaluasi.
Pra-musim 2026 akan menjadi langkah krusial, ia harus menilai apakah ia bisa “berguna untuk grup”.
Jika dirinya merasa tidak bisa berada di level tertinggi, maka mundur secara hormat akan menjadi opsi yang dipertimbangkan dengan matang.