Tiga Jagoan yang Menerjang Pekan ke-12 BRI Super League 2025/26: Tajam, Padat, dan Tak Terbendung

Sepakbola Indonesia
Eksel Runtukahu mencetak dua gol lewat sundulan kepala, masing-masing pada menit ke 47 dan ke 49, membawa Persija bangkit dari tertinggal menjadi kemenangan 2-1. Foto: Ig eksel_runtukahu/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Alasan pemilihannya.

Dua gol dalam satu laga, dan membawa timnya mempertahankan rekor kemenangan beruntun yang sudah sangat impresif.

Aksi ofensifnya menjadi penentu kemenangan, sekaligus menegaskan bahwa Borneo FC bukan hanya menang karena pertahanan solid, tetapi juga efektivitas serangan dari pemain kunci.

Peralta tercatat sebagai salah satu pencetak gol terbanyak hingga pekan ke-12, memperkuat alasan kenapa dirinya mendapat sorotan.

Dampaknya bagi tim.

Baca Juga:Jadwal Pekan ke-13 BRI Super League 2025/2026: Big Match dan Laga Menarik yang Wajib Ditonton!Terperangkap Di Ujung Waktu: Persis Solo dan Misteri Kebobolan Menit-Menit Krusial di BRI Super League

Rekor sempurna Borneo FC hingga pekan ke-12 (kemenangan semua laga) menunjukkan level dominasi yang cukup langka. Kehadiran Peralta sebagai penyerang yang bisa “membawa solusi” ketika dibutuhkan, membantu tim mempertahankan momentum keunggulan dan terus menegaskan diri sebagai calon juara. Bagi tim tamu seperti Semen Padang, ini menjadi pengingat betapa fatalnya “mengizinkan satu pemain asing on-fire” untuk menjalankan aksinya.

3. Abu Kamara (PSM Makassar)

Nama ketiga yang masuk dalam daftar pemain terbaik pekan ke-12 adalah Abu Kamara dari PSM Makassar. Ia mencetak gol tunggal yang memaksimalkan umpan Jacques Themophole pada menit ke-32 dan membawa timnya menang 1-0 di markas Dewa United.

Alasan pemilihannya.

Gol tunggal tersebut memiliki bobot yang cukup, sebab PSM Makassar membutuhkan kemenangan untuk menghentikan tren negatifnya (tidak menang dalam empat laga sebelumnya).

Aksi Kamara menunjukkan bahwa meskipun bukan dari tim papan atas, pemain bisa memunculkan “momen penentu” dan layak mendapat penghargaan pekan.

Kontribusi yang “tidak meledak-ledak” tapi sangat efisien: satu gol cukup untuk tiga poin, membuktikan bahwa pemain ini punya insting yang tepat di momen penting.

Dampaknya bagi tim.

Kemenangan 1-0 yang dicetak lewat gol Kamara memberikan suntikan moral bagi PSM Makassar yang tengah berjuang keluar dari tekanan. Dalam kompetisi seperti BRI Super League yang semakin ketat, satu gol penentu sering jadi pembeda antara naik papan atas atau terperosok ke zona berbahaya. Kamara memberikan hadiah tersebut bagi timnya.

Analisis Umum – Apa yang Bisa Kita Pelajari

1. Kontribusi individu masih sangat krusial

Meski sepak bola adalah permainan tim, pekan ke-12 ini memperlihatkan bahwa keberhasilan sering datang dari pemain yang “keluar dari kerumunan” baik itu Runtukahu yang dua gol lewat sundulan, Peralta yang brace, atau Kamara yang gol tunggal.

0 Komentar