2. Pemain lokal vs pemain “bintang”
Dalam daftar ini, ada kombinasi pemain asal Indonesia (Runtukahu) dan pemain import (Peralta, Kamara). Ini menunjukkan bahwa di liga Indonesia, baik pemain lokal maupun asing memiliki kesempatan bersinar bila diberikan kesempatan dan tampil maksimal.
3. Momentum dan timing yang tepat
•Runtukahu: muncul saat timnya tertinggal dan memutar balik keadaan.
•Peralta: menjaga laju sempurna tim dengan penampilan tajam.
•Kamara: “pemecah kebuntuan” tim yang membutuhkan kemenangan.
Ketiga pola ini menunjukkan bahwa bukan hanya performa bagus saja, tetapi kapan dan di momen apa pemain itu muncul, juga penting.
4. Implikasi ke klasemen dan persaingan liga
Kemenangan-kemenangan yang ditentukan oleh pemain-pemain tadi berdampak langsung ke posisi klasemen, Borneo FC makin kokoh di puncak, Persija naik ke posisi kedua, dan PSM mencoba lepas dari posisi malu.
5. Tekanan kompetisi semakin besar
Baca Juga:Jadwal Pekan ke-13 BRI Super League 2025/2026: Big Match dan Laga Menarik yang Wajib Ditonton!Terperangkap Di Ujung Waktu: Persis Solo dan Misteri Kebobolan Menit-Menit Krusial di BRI Super League
Pekan ke-12 menunjukkan bahwa banyak tim besar mulai terancam oleh tim yang tampil konsisten. Kartu merah banyak terjadi, margin kemenangan makin tipis, dan pemain harus punya mental untuk muncul di momen krusial.
Kesimpulan
Pekan ke-12 BRI Super League 2025/26 menunjukkan bahwa liga bukan hanya soal siapa paling banyak menang, tetapi juga siapa yang memiliki pemain yang mampu menentukan laga. Eksel Runtukahu, Mariano Peralta, dan Abu Kamara, meskipun dari latar belakang berbeda, sama-sama memenuhi kriteria tersebut pada pekan ini.
Bagi penggemar sepak bola di Indramayu atau di manapun di Indonesia, momen seperti ini menjadi pengingat, jangan hanya liat klub besar secara keseluruhan, tapi juga pribadi-pribadi yang mengubah jalannya pertandingan. Inilah pemain yang membantu “menentukan nasib” pertandingan dan pasir-pasir kecil seperti itu membangun gambaran besar kompetisi.
