Ketidakpuasan Tersembunyi di Bernabeu: Lima Pemain Real Madrid Mulai Gerah dengan Taktik Xabi Alonso

Sepakbola Dunia
Xabi Alonso mengambil alih kursi pelatih Real Madrid untuk musim 2025/26 dengan reputasi yang cukup tinggi sebagai pelatih muda berbakat. Foto: Xabialonso/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Alonso menerapkan pendekatan yang lebih ketat dan detail dibanding pendahulunya. Pemain yang terbiasa dengan rutinitas lebih longgar kini harus menyesuaikan diri dengan pendekatan tinggi-ritme.

2. Peran Pemain yang Berubah

Vinícius, misalnya, yang sebelumnya sangat efektif dalam peran sayap bebas, kini merasa perannya dibatasi oleh sistem build-up yang baru.

Bellingham & Camavinga juga merasa belum menemukan posisi ideal yang benar-benar memaksimalkan kekuatan mereka.

3. Komunikasi dan Chemistry di Ruang Ganti

Baca Juga:Real Madrid Takluk di Tangan Liverpool, Xabi Alonso Frustrasi dengan Penyelesaian Akhir PemainnyaPesan Tegas dari Xabi Alonso: ‘Nikmati Momenmu di Anfield, Trent’

Beberapa laporan menyebut ruang ganti tak sepenuhnya harmonis, hubungan antara pelatih dan pemain senior belum sepenuhnya terbentuk.

4. Ekspektasi vs Kenyataan

Beberapa pemain muda yang diharapkan mendapat banyak kesempatan menurut laporan justru merasa tersisih atau tidak mendapat kejelasan peran, contohnya nama-nama yang menurut beberapa outlet “tertinggal” karena sistem yang baru.

Apakah Situasi Sudah Membahayakan?

Walaupun berita mengenai ketidakpuasan beredar, tidak berarti situasi telah berubah menjadi krisis terbuka. Alasannya.

Almuhmid pujian juga datang dari tokoh eksternal : Carlo Ancelotti, pelatih sebelumnya, secara terbuka membela Alonso dan menegaskan bahwa situasi “belum bisa dibilang krisis” dan bahwa perubahan butuh waktu.

Hasil tim secara statistik masih layak : meskipun ada kekurangan di beberapa laga, performa pertahanan dan beberapa aspek lain menunjukkan kemajuan di bawah Alonso.

Laporan resmi klub maupun pelatih sendiri belum menunjukkan konflik terbuka atau pemberontakan pemain secara langsung.

Namun, potensi risiko tetap ada: keengganan pemain kunci dalam memahami atau menerima filosofi pelatih bisa berdampak negatif jangka panjang, terutama di fase krusial kompetisi. Salah satu analis menunjukkan bahwa jika pelatih gagal menguasai ruang ganti, hal itu bisa menjadi beban yang terus menumpuk.

Apa yang Harus Dilakukan?

Untuk menutup potensi keretakan, beberapa langkah bisa dipertimbangkan.

Baca Juga:Xabi Alonso Murka Saat Vinicius Jr Gagal Eksekusi Penalti Lawan ValenciaVinicius Junior Gagal Penalti, Xabi Alonso Tegaskan Mbappe Tetap Eksekutor Utama Madrid

Pelatih bersama manajemen perlu memastikan komunikasi yang transparan dengan pemain, memahami keberatan mereka dan menjelaskan visi taktik secara jelas.

Memberi peran yang jelas dan realistis pada pemain, terutama mereka yang merasa belum mendapat kesempatan atau dipindah posisi terus-menerus.

Menyederhanakan transisi taktik secara bertahap: perubahan besar bagus, tapi dalam klub sebesar Real Madrid, adaptasi memerlukan waktu dan kompromi.

0 Komentar