RADARCIREBON.TV- Di tengah sorotan dunia sepak bola karena kepergian Arne Slot ke Liverpool, sebuah drama kepelatihan besar juga tengah berlangsung di Feyenoord.
Siapa sangka bahwa sosok yang diharapkan meneruskan jejak sang pelatih sukses justru menghadapi tantangan lebih besar dari yang diperkirakan. Inilah kisah lengkap pengganti Arne Slot dan pergantian-pergantian dramatis yang terjadi di balik layar.
Latar Belakang: Slot Pergi, Pencarian Dimulai
Pada musim panas 2024, Arne Slot meninggalkan Feyenoord untuk menangani Liverpool, menandai akhir dari sebuah era di Rotterdam. Slot adalah sosok penting di Feyenoord, di bawah asuhannya, tim memenangkan Eredivisie dan Piala KNVB, membangun fondasi modern dan agresif dalam gaya bermainnya.
Baca Juga:Liverpool Bangkit: Slot Targetkan Konsistensi Kemenangan di November!Arne Slot Optimistis Liverpool Bisa Balik ke Jalur Kemenangan di Bulan November
Manajemen Feyenoord, menyadari betapa monumental sosok Slot, menjalani proses panjang dan teliti untuk menemukan penggantinya. Menurut Direktur Teknik Dennis te Kloese, banyak pelatih dipertimbangkan sebelum akhirnya memilih Brian Priske sebagai kandidat terbaik.
Brian Priske: Sosok yang Datang dengan Rekam Jejak Kinclong
Brian Priske bukan nama sembarangan. Pria asal Denmark ini pernah menjadi pemain profesional di berbagai klub Eropa, termasuk Genk (Belgia) dan Portsmouth (Inggris) . Setelah gantung sepatu, ia beralih menjadi pelatih dan mengukir prestasi, memimpin FC Midtjylland meraih gelar liga Denmark dan membawa Sparta Praha menjuarai Liga Ceko secara beruntun.
Pada 12 Juni 2024, Feyenoord secara resmi mengumumkan bahwa Priske telah ditunjuk sebagai pelatih baru dengan kontrak tiga tahun, menggantikan Arne Slot yang pergi ke Liverpool.
Dalam pernyataan klub, te Kloese mengungkap bahwa proses pemilihan berjalan ketat, terutama untuk mencari sosok yang cocok dengan filosofi Feyenoord saat era Slot .
•Tantangan dan Kegagalan: Priske Tak Bertahan Lama
Namun, kenyataan di lapangan ternyata jauh dari ekspektasi awal. Setelah sekitar delapan bulan menjabat sebagai pelatih Feyenoord, Priske akhirnya dipecat pada Februari 2025. Alasan resmi dari klub: hasil yang “inkonsisten” dan “kurangnya chemistry” dengan tim.
Selama masa kepelatihannya, Priske sempat mencatat kemenangan impresif, termasuk performa positif di Liga Champions. Tapi, menurut analisis The Is Anfield, struktur tim di bawahnya tidak berkembang seperti yang diharapkan.
