Kasus Tuberkulosis di Kota Cirebon masih berada di angka 1.086 per 100.000 penduduk. Pemkot terus berupaya mencapai target tahun 2030, yaitu 65 per 100.000 penduduk. Pemerintah Kota Cirebon terus mengintensifkan deteksi dini dan pengobatan untuk menekan penularan penyakit menular tersebut.
Pemerintah Kota Cirebon terus berupaya menekan kasus Tuberkulosis (TBC) demi mencapai target 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Namun, angka kasus saat ini masih tinggi, mencapai 1.086 per 100.000 penduduk. Kondisi ini dipengaruhi oleh masifnya kegiatan Active Case Finding atau pencarian kasus TBC secara aktif, terutama di sekolah-sekolah dan pesantren.
Melalui kegiatan ini, petugas kesehatan melakukan pemeriksaan langsung untuk menemukan kasus TBC sedini mungkin. Jika ditemukan positif, pasien dapat segera menjalani pengobatan selama enam bulan dengan obat yang diberikan secara gratis hingga dinyatakan sembuh, serta keluarga terdekat akan diberikan Terapi Pencegahan TBC.
Baca Juga:Tersangka Kasus Dugaan Tipikor Gedung Setda Dirujuk Ke RSD Gunung Jati – VideoSiswa Sekolah Dasar Rekam KIA Melalui Program Dakocan – Video
Dukungan dari masyarakat dinilai sangat membantu upaya penanganan. Pemerintah juga terus memberikan edukasi agar warga segera memeriksakan diri ke Puskesmas jika mengalami gejala TBC. Selain itu, fasilitas kesehatan di Kota Cirebon dinilai memadai. Pemeriksaan TBC kini dapat dilakukan menggunakan alat Genexpert, yang tidak hanya tersedia di Rumah Sakit, tetapi juga di sejumlah Puskesmas.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengerahkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam menekan penularan TBC dan memastikan setiap penderita mendapatkan pengobatan hingga tuntas.